Mohon tunggu...
Fz
Fz Mohon Tunggu... Buruh - Adventurer

The greatest pleasure in life is doing something that people say you can't do it, believe in yourself and Allah because we're who we chose to be.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Di Sudut Fort Channing, Antara Waktu dan Produktivitas

14 November 2018   12:16 Diperbarui: 14 November 2018   12:45 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

How do you see your activities?

How much time you're wasting in social media?

How much time you're spending scrolling, liking, and insta-stalking in instagram everyday?

How much time you're spending chatting for useless thing?

Nggak usah dijawab keras -- keras, kira -- kira Saya bisa menebak kok, karena Saya pun mengalaminya. Disadari atau tidak, diakui atau tidak entah berapa banyak waktu kita terbuang sia -- sia dalam sehari. Bagaimana jika dikumpulkan dalam seminggu, sebulan, setahun, sewindu, atau selama hidup? Sah -- sah saja bagi yang mau denial, tapi kan ini, itu kan karena, dan segudang alasan pembenaran lainnya. Hahaha. Because your life means the time is yours, but it more be appreciated if you spend your time wisely. Selalu ada momen pengingat betapa tidak bijaksananya Saya menggunakan waktu.

Stasiun MRT Fort Channing

Jam menunjukkan pukul 13.58 waktu setempat, menurut jadwal dua menit lagi MRT East West Line akan datang dan membawa Saya menuju stasiun Lavender. Saya selalu merasa amazing sih kalau berkunjung ke developed country. Entahlah ya, semacam segala sesuatu dalam tubuh ini juga ikutan terpogram, mulai harus ontime, jalan cepat, bawa tumbler kemana -- mana (kalau ini lebih ke gerakan hemat agar bisa bertahan hidup karena air minum berbotol macam di Indonesia mahal sekali kakak), hingga kalau mau jalan naik eskalator, otak langsung ngasih instruksi ke kaki untuk ambil jalur kiri karena jalur kanan digunakan sebagai jalur cepat diperuntukkan bagi pengguna yang sedang dikejar waktu, dan banyak hal.

Thank you for waiting time yang membawa Saya bertemu dengan seseorang, sebut saja "teenager", menghabiskan beberapa menit dengan obrolan ringan karena Kami baru saja selesai dari acara yang sama.

"Don't worry, I'll always bring my laptop, so I can do everything and keep my productivity." Ungkapnya, sebelum Saya meninggalkannya menumpangi MRT yang bergerak menjauhi stasiun Fort Channing.

Si teenager ini, dalam posisi menunggu temannya dari airport, dia menghabiskan waktu tunggunya dengan making report, baca -- baca jurnal, dan entah apalagi yang dia lakukan dengan laptopnya sambil sesekali membetulkan letak kacamatanya. Sebenarnya ini bukan pemandangan aneh dan ini banyak Saya temui di negara ini. Hal ini bermuara pada pertanyaan.

"Guys, what are you doing to killing your waiting time?"

 

Most of us as Indonesian adalah main henpon (iye ude ngaku aje), scrolling sana sini, masih mending ya kalau yang di scrol ini berita. Saya pribadi, kalau sedang beruntung pas bawa buku bacaan di tas, lumayanlah menunggu sembari membolak - balik lembaran kertas. Tidak bermaksud membanding - bandingkan perilaku Indonesian dengan warga developed country, tetapi tidak ada salahnya nilai - nilai yang baik itu diadopsi. Ya sudahlah ya, Saya nggak mau masuk terlalu jauh membahasnya karena menyangkut privasi dan hobi orang masing -- masing dalam mengatur waktu tunggu.

Bagaimana jika kita berhitung secara sederhana, jika rata -- rata manusia bisa hidup 60 tahun, maka :

Menghabiskan waktu tidur selama 18 tahun

  • 365 hari x 7 jam (rata -- rata) = 2,555 jam
  • 2,555 jam : 24 jam = 106 hari
  • 106 hari x 60 tahun = 6,387 hari
  • 6,387 hari : 365 hari = 17,5 tahun

Menghabiskan waktu 20 tahun untuk bekerja

  • 365 hari x 8 jam (rata -- rata, aslinya banyak yang lebih kayaknya) = 2,920 jam
  • 2,920 jam : 24 jam = 121 hari
  • 121 hari x 60 tahun = 7,300 hari
  • 7,300 hari : 365 hari = 20 tahun

Sisa 22,5 tahun kemana? Makan, minum, kongkow -- kongkow, nglamun, main gadget, ghibah, nonton, dan beragam aktivitas lainnya ya. Dengan rumus perhitungan yang sama jika dalam sehari saja kita spending time di gadget/mobile phone maka dengan umur hingga 60 tahun, maka kita menghabiskan waktu selama 5 tahun hanya untuk pegang gadget, scrol sana sini, ketik ini dan itu, comment abc def, dll.

Sekali lagi ini hanya hitungan sederhana, tanpa mempertimbangkan banyak constrain seperti halnya masa hidup ketika bayi dan dewasa tentu memiliki timeline dan fase aktivitas yang berbeda, sakit, dll. Pada intinya kita akan menghabiskan 20 tahun untuk bekerja, 17,5 tahun untuk tidur, dan 5 tahun untuk pegang gadget. Bagaimana seharusnya waktu itu dimanfaatkan akan kembali ke bagaimana kebutuhan masing -- masing individu dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lain.

Yang pasti adalah 

 

"Time is free but it's priceless

You can't own it, but you can use it

You can't keep it, but you can spend it

Once, it's lose you can never get it back".

Lalu,

 

"Sudah bijaksanakah kita dengan waktu?"

"Sudahkah kita produktif hari ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun