Mohon tunggu...
Zulfi Septyan
Zulfi Septyan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Seandainya Jujur Itu Gak Penting

22 Oktober 2017   21:48 Diperbarui: 22 Oktober 2017   21:58 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Assalamualaikum wr wb.

Salam sejahtera bagi kita semua. Semoga tetap di lindungan Tuhan yang maha Esa. Bagaimana dengan perkembangan usaha anda saat ini, apakah telah berjalan dengan baik atau malah sebaliknya. Bagaimana dengan anda yang sebagai pekerja di sebuah perusahaan, apakah telah memuaskan bagi anda dan keluarga anda ? bagaimana dengan mahasiswa yang saat ini yang baru lulus, apakah melanjutnya pendidikannya atau harus mempratikkan ilmunya untuk bekerja ? mari kita koreksi diri dengan mencermati artikel ini.

Mungkin dari kebanyakan orang menganggap pekerjaan itu adalah tujuan untuk hidup mapan dan untuk mendapatkan pekerjaan yang layak kita harus berpendidikan tinggi. Itu adalah opini yang sering di dengar oleh masyarakat Indonesia. Opini seperti itu memang benar kelayakannya, namun kita sebagai orang muslim harus mengerti apa tujuan hidup kita dan apa tujuan kita bekerja serta dengan strategi yang seperti apa supaya dapat mencapainya.

Tujuan hidup dan tujuan orang Islam bekerja adalah yaitu untuk mencapai falah. Falah disini adalah kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Untuk mencapainya, orang Islam yang berwiraswasta haruslah mengikuti sifat teladan Rosulullah yakni Shiddiq, Amanah, Tabligh, dan Fathonah. Dari ke empat sifat itu yang pertama harus di tekankan adalah sifat Shiddiq atau kata lainnya adalah jujur. Sifat Jujur adalah karakter, moral dan berkonotasi astribut posotif yang berbudi luhur, seperti integritas, kejujuran, dan keterusterangan. Sifat jujur ini mempunyai makna yang besar dan efek yang besar bagi kehidupan seseorang. Dari cara tutur katanya dan juga dari kepribadiannya dalam melakukan arti kehidupan.

Seseorang yang selalu menerapkan sifat jujur dalam kegiatannya sehari-hari, maka jiwanya akan selalu tenang dan damai. Seperti dalam hadits dari Al Hasan bin 'Ali, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallambersabda :

"Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu. Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan menggelisahkan jiwa."

Terkhusus lagi, terdapat perintah khusus untuk jujur bagi para pelaku bisnis karena memang kebiasaan mereka adalah melakukan penipuan dan menempuh segala cara demi melariskan barang dagangan.

Dari Rifa'ah, ia mengatakan bahwa ia pernah keluar bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallamke tanah lapang dan melihat manusia sedang melakukan transaksi jual beli. Beliau lalu menyeru, "Wahai para pedagang!" Orang-orang pun memperhatikan seruan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam sambil menengadahkan leher dan pandangan mereka pada beliau. Lantas Nabi shallallahu 'alaihi wa sallambersabda,

"Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur."

Begitu sering kita melihat para pedagang berkata, "Barang ini dijamin paling murah. Jika tidak percaya, silakan bandingkan dengan yang lainnya." Padahal sebenarnya, di toko lain masih lebih murah dagangannya dari pedagang tersebut. Cobalah lihat ketidakjujuran kebanyakan pedagang saat ini. Tidak mau berterus terang apa adanya.

Namun apabila seseorang melakukan dusta (berbohong) dalam kegiatannya sehari-sehari, maka jiwanya akan gelisah dan membawa kepada jurang kehancuran. Diantara kehancuran yang diperoleh adalah ketika di akhirat :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun