Mohon tunggu...
Zulfikar Peluw
Zulfikar Peluw Mohon Tunggu... Dosen Poltekkes Kemenkes Maluku

"Jangan malu untuk memulai sesuatu, terlambat sedikit it's OK, dari pada DOING NOTHING"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatur Gula Darah dengan Sorgum: Alternatif Pangan Sehat untuk Penderita Diabetes

28 Juni 2025   15:02 Diperbarui: 28 Juni 2025   15:35 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Budidaya Tanaman Sorgum (Sumber: https://evolution.earthathome.org/)

Mengatur Gula Darah dengan Sorgum: Alternatif Pangan Sehat untuk Penderita Diabetes

Oleh: Baharudin M. Subandi, S.ST., M.Kes. (Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Maluku)

Diabetes mellitus (DM) kini menjadi salah satu masalah kesehatan utama di seluruh dunia. Berdasarkan informasi dari International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2021, diperkirakan ada sekitar 537 juta orang dewasa yang menderita diabetes, dan angka ini diprediksi akan terus bertambah. Di Indonesia, jumlah penderita diabetes juga mengalami peningkatan, dengan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa kira-kira 10,9% dari populasi mengalami diabetes. Hal ini menciptakan tantangan besar dalam menjaga kadar gula darah, yang merupakan elemen kunci dalam pengelolaan penyakit ini.

Signifikansi Pola Makan dalam Pengelolaan Diabetes

Pengaturan kadar gula darah bagi penderita diabetes sangat dipengaruhi oleh pola makan mereka. Pemilihan sumber karbohidrat yang tepat menjadi sangat krusial, karena karbohidrat dapat berdampak pada kecepatan peningkatan gula darah setelah makan. Nasi putih, yang merupakan makanan pokok bagi banyak orang di Indonesia, memiliki indeks glikemik (IG) yang tinggi dan dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat setelah dikonsumsi. Oleh karena itu, diperlukan pencarian opsi karbohidrat yang lebih sehat untuk membantu penderita diabetes dalam mengendalikan kadar gula darah mereka. Salah satu pilihan pangan yang sedang diperhatikan adalah sorgum, yang menunjukkan potensi besar untuk mengatasi tantangan ini.

Mengenal Tanaman Sorgum

Sorgum (Sorghum bicolor L.) adalah salah satu jenis sereal utama yang tumbuh di berbagai belahan dunia, terkenal karena ketahanannya terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti kekeringan dan tanah salin. Keunggulan ini menjadikannya tanaman yang ideal untuk dibudidayakan di berbagai iklim. Sorgum kaya akan nutrisi, termasuk pati yang dicerna secara perlahan, protein (9-13%), serat pangan (sekitar 6%), lemak tak jenuh, vitamin B kompleks, vitamin E, serta mineral penting seperti fosfor, magnesium, zat besi, dan seng. Selain itu, sorgum juga mengandung berbagai senyawa bioaktif, seperti polifenol, 3-deoxyanthocyanidins, tanin, flavonoid, dan fitosterol, yang bertindak sebagai antioksidan, menawarkan berbagai manfaat kesehatan seperti mengurangi risiko penyakit kronis, mengurangi stres oksidatif, serta mendukung kesehatan pencernaan dan jantung. Karena bebas gluten, sorgum juga aman dikonsumsi oleh penderita penyakit celiac. Secara genetik, sorgum memiliki keragaman yang tinggi, yang memungkinkan pengembangan varietas unggul untuk kebutuhan pangan, pakan, energi, dan industri. Dengan segala keunggulannya, sorgum memiliki potensi besar sebagai sumber pangan fungsional, bahan baku industri, dan solusi penting dalam ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim

Foto Bulir Sorgum Siap dipasarkan (Sumber: https://www.sainsindonesia.id/)
Foto Bulir Sorgum Siap dipasarkan (Sumber: https://www.sainsindonesia.id/)
Budidaya Sorgum di Indonesia

Budidaya sorgum di Indonesia tersebar di berbagai daerah, terutama di wilayah yang memiliki iklim kering dan lahan marginal. Salah satu kawasan dengan potensi terbesar untuk budidaya sorgum adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), khususnya di Flores Timur, di mana sorgum telah menjadi bagian dari makanan lokal dan didukung oleh program pemerintah serta berbagai pihak untuk pengembangan dari hulu ke hilir. Selain NTT, wilayah Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara (Lesser Sunda) juga memiliki lahan yang sangat cocok untuk menanam sorgum, dengan persentase lahan yang sesuai mencapai 44,76% di Lesser Sunda dan 21,53% di Sulawesi, berkat kondisi iklim yang lebih kering. Di Sumatera Utara, beberapa kabupaten seperti Langkat, Deli Serdang, dan Serdang Bedagai juga sangat mendukung untuk budidaya sorgum. Di Pulau Jawa, pengembangan sorgum dilakukan di beberapa daerah seperti Wonogiri (Jawa Tengah), Gunungkidul (Yogyakarta), dan Lamongan (Jawa Timur), meskipun tantangan seperti serangan hama menjadi kendala. Di Kalimantan Tengah, terdapat potensi pengembangan sorgum di lahan pasang surut. Secara keseluruhan, sekitar 28% wilayah Indonesia dianggap cocok untuk budidaya sorgum, dengan fokus utama di daerah-daerah kering dan lahan marginal. 

Foto Budidaya Tanaman Sorgum (Sumber: https://evolution.earthathome.org/)
Foto Budidaya Tanaman Sorgum (Sumber: https://evolution.earthathome.org/)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun