Jadi, mencintai K-Pop, mendukung idola, dan menjadi bagian dari fandom, biarlah tetap menjadi hal yang indah. Cinta itu bisa menginspirasi kita untuk belajar hal baru, menumbuhkan empati, dan memperluas persahabatan lintas batas negara. Tapi marilah kita selalu waspada pada batas itu. Batas yang kadang tak terlihat, ketika cinta mulai berubah menjadi obsesi. Karena pada akhirnya, idola pun manusia, dan kita pun manusia. Dan cinta yang paling indah adalah cinta yang membebaskan, bukan yang membelenggu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI