Mohon tunggu...
Zulfatun Mahmudah
Zulfatun Mahmudah Mohon Tunggu... Mahasiswa Ilmu Komunikasi UINSK / 24107030030

Menulis dan berkarya adalah cara aku berbicara dengan dunia. Menyuarakan ide lewat seni dan kata, karena setiap ekspresi adalah karya yang tak terbatas.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Bukan Sekadar Tracking! Terapi Jiwa Raga ke Bukit Turgo

30 Mei 2025   23:53 Diperbarui: 30 Mei 2025   23:56 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bener nggak sih kalau akhir-akhir ini kamu ngerasa sumpek terus? Entah karena tugas numpuk, skripsi yang nggak kelar-kelar, atau rutinitas yang itu-itu aja tiap hari. Rasanya pengin banget cari udara segar, jauh dari keramaian, dan kalau bisa sekalian buat ngademin pikiran. Nah, buat kamu yang lagi di Jogja dan lagi pengin healing tipis-tipis tapi tetep ada unsur spiritualnya juga, Bukit Turgo bisa banget jadi opsi!

Bukit Turgo ini bukan sekadar bukit biasa. Lokasinya ada di kawasan lereng barat Gunung Merapi, tepatnya di Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman. Tempat ini bukan cuma punya pemandangan yang indah, tapi juga kaya akan nilai sejarah dan spiritual. Nggak heran kalau banyak orang datang ke sini buat sekadar refreshing, olahraga, sampai ziarah.

Fun Fact tentang Bukit Turgo

Sebelum aku cerita pengalaman pribadi ke sana, yuk kenalan dulu sama Bukit Turgo. Jadi, bukit ini terkenal sebagai tempat ziarah karena di puncaknya terdapat maqom (makam) Syekh Jumadil Kubro, tokoh yang diyakini sebagai salah satu leluhur Wali Songo. Selain itu, Bukit Turgo juga punya keunikan alam yaitu vegetasinya lebat, udaranya sejuk, dan dari atas kamu bisa lihat pemandangan Merapi yang megah banget.

Turgo juga dikenal punya banyak monyet liar yang ramah. Iya, beneran! Mereka biasanya berkeliaran di sekitar jalan setapak. Selama nggak diganggu atau dikasih makanan sembarangan, mereka nggak bakal rese kok. Justru mereka jadi atraksi tersendiri yang bikin perjalanan naik jadi lebih seru.

Pengalaman Naik Bukit Turgo yang Seru, Capek, tapi Berkesan

Turgo ini juga ada di Magelang, maksudku kembarannya Turgo, yaitu bukit Tidar. Jadi kebetulan aku orang Magelang yang udah berkali-kali hiking ke Bukit Tidar, jadi pas naik Turgo rasanya udah nggak asing lagi.

Aku dan teman-teman satu kelas sempat ke Turgo bareng-bareng. Kami berangkat dari kampus pagi-pagi, rame-rame naik kendaraan. Sesampainya di Turgo, suasananya langsung adem, beda banget sama kota. Sebelum mulai naik, kami sempat duduk-duduk santai dulu di warung rest area di bawah. Tempatnya nyaman, cocok buat isi tenaga dulu. Ada yang mesen mie instan, ada yang beli minuman dan cemilan. Sambil makan, kami ngobrol-ngobrol dulu, ngelepas lelah habis perjalanan.

Sebelum naik, kami juga dapat wejangan dari petugas penjaga Turgo. Salah satu hal penting yang disampaikan adalah tentang aturan untuk perempuan yang sedang haid, mereka hanya boleh naik sampai rest area 2, dan tidak disarankan lanjut ke puncak atau ke area maqom karena alasan kesucian tempat. Ini menunjukkan bahwa tempat ini memang dijaga kesakralannya.

Pas perjalanan naik, suasananya makin syahdu. Tapi, tentu aja, naik bukit tuh nggak semudah itu, Ferguso. Jalurnya lumayan menanjak dan cukup bikin ngos-ngosan, terutama buat yang jarang olahraga (kayak aku, hehe). Jadi, di tengah jalan banyak yang mulai kecapekan. Kami pun sempat terpisah-pisah karena beda ritme jalan. Ada yang santai, ada yang buru-buru pengin sampai atas.

Nah, salah satu hal paling lucu tapi juga memorable adalah ketika kami ketemu monyet-monyet Turgo. Mereka lincah banget, dan beberapa bahkan sempat 'mengamati' kami dari pohon. Untungnya mereka nggak ganggu. Tapi tetep aja, suasana jadi rame karena semua heboh lihat monyet, ada yang takut, ada yang malah pengin selfie bareng, termasuk aku. Nah, buat temen temen yang mau pergi ke sini, ada aturan dilarang ngasih makan monyet-monyet Turgo yang imut dan menggemaskan ini.

Kami juga ketemu beberapa pengunjung lain yang sedang turun dari atas. Salah satu dari mereka sempat nyemangatin kami, katanya, "Semangat Mbak, masih jauh lagi!" Waduh, padahal udah ngos-ngosan waktu itu, tapi jadi makin semangat juga karena ternyata perjalanan belum selesai.

Tangga Turgo (Dokumentasi Pribadi)
Tangga Turgo (Dokumentasi Pribadi)

Akhirnya Sampai Puncak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun