Mohon tunggu...
Zulfa Salman
Zulfa Salman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis | Mahasiswa

Senang menjahit kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Takbir yang Bergema Sunyi di Bentang Langit Tokyo hingga Hokkaido

16 April 2024   22:24 Diperbarui: 16 April 2024   22:52 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Al-Ikhlas Kandatsu di Ibaraki, Jepang (Dokumentasi Pribadi Daryl Aziz Alifio)

Salat Idulfitri di Masjid Indonesia-Tokyo pada Selasa (10/04) (Dokumentasi Pribadi Ismi Fakhriya)
Salat Idulfitri di Masjid Indonesia-Tokyo pada Selasa (10/04) (Dokumentasi Pribadi Ismi Fakhriya)
Jepang merupakan negara dengan komunitas Muslim yang minoritas, yakni berada di kisaran angka 200.000 orang dari 120 juta penduduk (BBC News Indonesia, 2024). Jika di Indonesia jemaah salat Id dapat melaksanakan ibadah sampai menggelar sajadah dan terpal ke sepanjang jalan di luar masjid, di Jepang hal tersebut tidak mungkin dilakukan. 

Oleh karena itu, masjid-masjid di Jepang menerapkan sistem pembagian jemaah per kloter agar tetap bisa menjalankan ibadah Idulfitri tanpa mengganggu kenyamanan publik. 

"Kalau tahun kemarin itu aku lebarannya di daerah Ibaraki. Kalau di Ibaraki bisa dibilang nggak serame di Tokyo, cuma kayak melingkup 3 wilayah gitu, Ibaraki, Mito, Tsukuba. Semua jadi satu di sana," papar Daryl.

Karena bangunan masjid yang tidak dapat menampung semua jemaah salat Id, jemaah dibagi menjadi 2 kloter. 

Berbeda dengan di Tokyo, terutama di Masjid Indonesia-Tokyo (MIT), Meguro, jemaah yang mendaftar untuk melaksanakan salat Id menyentuh angka 3.500 sehingga harus dibagi menjadi 4 kloter. Kloter pertama dimulai pukul 7.00, kloter kedua dimulai satu jam setelahnya, begitu seterusnya hingga ditutup dengan kloter terakhir di pukul 10.00 pagi.

Akan tetapi, pembagian kloter itu tidak didapatkan oleh jemaah secara cuma-cuma. Ada usaha yang harus dilakukan, yakni war tiket salat Id. 

Jemaah harus mengunjungi media sosial KBRI Tokyo, mengakses tautan yang disediakan oleh pihak KBRI, dan memilih urutan kloter yang diinginkan. Kemudian, sesampainya di lokasi jemaah harus mengantri dengan tertib untuk memasuki area ibadah.

"Meski di Tokyo tuh udah Muslim-friendly ya, udah banyak masjid dan lain-lain, cuma tetep aja di sini ada prosedurnya tersendiri," ujar Ismi.

Makanan yang disajikan secara prasmanan di acara open house KBRI Tokyo pada Sabtu (10/04) (Dokumentasi Pribadi Ismi Fakhriya)
Makanan yang disajikan secara prasmanan di acara open house KBRI Tokyo pada Sabtu (10/04) (Dokumentasi Pribadi Ismi Fakhriya)
Untuk mendukung suasana hari raya, masjid-masjid juga biasanya menyajikan makanan dan minuman yang dapat dinikmati oleh jemaah secara gratis. 

Tahun ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengadakan acara open house bertajuk Silaturahmi Idulfitri 1445 H untuk warga Muslim Indonesia yang menetap di Tokyo dan sekitarnya. 

Ismi yang juga mengambil peran menjadi panitia acara silaturahmi mengungkapkan bahwa Idulfitri di Jepang tahun ini sangat berkesan. Saat itu alam seolah-olah sedang ikut merayakan kebahagiaan umat Muslim di Jepang dengan merekahnya bunga sakura di banyak titik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun