Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selimut Hati di Tengah Badai

31 Januari 2021   10:56 Diperbarui: 31 Januari 2021   11:11 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kala dingin mendera jiwa

Meronta di pilunya suasana

Tebersit ada namun tak bisa berkata

Hati seperti dihujam pedang begitu pedihnya

*

Memekik ataupun meraung-raung kesakitan

Tak ada yang bisa mendengarkan

Memagut derita dalam kesendirian

Tak ada yang peduli walaupun dalam keramaian

*

Menelan kepahitan tak kunjung usai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun