Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Menuangkan isi pikiran sebatas kemampuan di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mendung

15 November 2017   18:16 Diperbarui: 15 November 2017   18:31 2493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit kelam nian

Awan bertumpuk-tumpuk kegirangan

Pertanda hujan akan turun menjelang petang

Membasahi bumi yang kering kerontang 

Air ditunggu untuk berbagai keperluan

Petani menanti dengan penuh harapan

Berharap padi di sawah disapa hujan

Mendung memberi harapan

Walau mendung tak selalu pertanda hujan

Namun kali ini tak salah tujuan

Semuanya pastilah membutuhkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun