Berbicara mengenai Madura, memang nggak akan ada habisnya. Entah dari segi budaya, tradisi, tingkah laku, hingga kosatanya yang cukup beragam.Â
Menyinggung soal kosakata versi Madura, selain satu kata memang bermakna satu, seperti "takok" bermakna takut, ada juga yang satu pengucapan kosakatanya tapi mempunyai dua makna.Â
Sebelum ke inti tulisan, saya mau bilang "mohon maaf apabila dalam penulisan atau penuturan Bahasa Madura, nanti di pembahasan, tulisannya terjadi kesalahan. Sungguh, itu bukan sebuah kesengajaan."
Ok, langsung saja ke pembahasan:
"Jhelen" bisa bermakna jalan dan sana
Kata Jhelen, bagi orang Madura bisa mempunyai dua arti. Contoh yang bermakna jalan.Â
Lagghuk caen entarah ka kantorah Kompas, lebeteh jhelen dimmah? (Besok katanya mau ke kantor Kompas, mau lewat jalan mana?)Â
Contoh yang berarti sana.Â
Jhelen kat-mangkat, jha' benyak caca. (Sana berangkat, jangan banyak bicara). Atau, jhelen mangkat ka'adhek. (Sana berangkat duluan).Â
"Ngeding" bisa bermakna mendengar dan bangun
Nah, inilah salah satu kesaktian orang Madura. Orang Madura itu, bisa mencium suatu aroma dari telinga, ternyata. Sungguh, Masya Allah.Â
Contoh, ba'an  ngeding beunah tamancok, yeh?. (Kamu dengar baunya kotoran ayam, ya?)Â
Coba, sejak kapan aroma (baca: bau) bisa dirasakan oleh telinga? Kan bahasanya, ngeding alias mendengar. Tapi, bagi orang Madura, ngeding memang bermakna mendengar. Tuh contohnya di atas.Â
Contoh yang bermakna bangun, ba'an ecekein matak ngeding, huh! (Kamu dibangungin kok nggak bangun, huh!)Â
"Cekeh" bermakna berdiri dan bangun
Di atas ada kata ecekein, artinya dibangunin. Ya, Cekeh itu bagi orang Madura artinya bangun. Tapi, Cekeh juga punya makna lain, yakni berdiri.Â
Contoh, cekeh-cekeh bek-aben lah. (Bangun-bangun sudah agak siang nih.)
Contoh kedua, misal si A ngantuk di kelas lalu disuruh berdiri, cekeh ma'le sehat, tedung maloloh! (Berdiri biar sehat, tidur mulu!).Â
"Pokol" bisa bermakna jam berapa dan dipukul
Misalnya, saat di rumah, menelepon temannya begini: lagghunah mangkatah pokol berempah ka pasar?. (Besok berangkatnya jam berapa ke pasar?).Â
Tapi, kata Pokol bisa jadi bermakna memukul atau pukul ketika dalam situasi genting menggebuk maling. Contoh,Â
pokol pah, pokol pah, oreng jie cet sengecok sandhel tang endik. (Pukul saja, pukul saja, orang itu memang yang mencuri sandal saya).Â
Sandal kok dicuri, harusnya dipake, sih.Â
"Tinah" bisa bermakna biarin dan ditinggal/tinggalkan
Contoh kata Tinah, seperti si A ngambek bertengkar dengan pacarnya, si cewek dinasehati, tapi malah ngambek dan bilang Tinah, di situlah Tinah bermakna "biarin".Â
Ce' ngosok, Lek. Mon ngosok been engak  sapa daiyah roh. (Jangan ngambek, Dik. Kalau ngambek kayak siapa gitu). Tinah! (Biarin!).Â
Adapun contoh Tinah bermakna ditinggal atau niat ditinggalkan, maka begini. Misalkan Messi oleh kawan-kawannyaÂ
ditinggal pulang lebih dulu dari rombongan setelah nonton pengajian karena terlalu lama membeli kerupuk.
Mayuh mole ka'adek, ce'abiteh huh. Tinah Messi makle nangis. (Ayo pulang duluan, lama huh. Tinggalkan Messi biar menangis).Â
"Ekala'akin" bisa bermakna dikalahkan dan diambilkan.Â
Ya, ekala'akin bisa bermakna demikian. Contohnya dikalahkan saat bermain sepak bola. Skor unggul, karena pemainnya bikin ribut, keroyokan, maka dikalahkan.Â
Skorah 2:0, keng ekala'akin. (Skornya 2:0, tapi dikalahkan).Â
Contoh yang jadi makna diambilkan. Misal, dalam momen tertentu saya tak bisa lewat, tapi pengen ngambil sesuatu, lalu menyuruh teman untuk mengambilnya.Â
Pojur bedeh kancah, bisa abentoh ekala'akin. (Beruntung ada teman, bisa dibantu diambilkan).Â
Jadi, itulah beberapa gambaran "satu" ungkapan kosakata Madura tapi memiliki "dua" arti. Kalau sampean orang Madura yang kebetulan selesai baca artikel ini, kira-kira ada lagi nggak contoh "satu" ungkapan kosakata Madura yang memiliki "dua" makna?Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI