Mohon tunggu...
Zubaida
Zubaida Mohon Tunggu... Lainnya - Zubaida

Zubaida

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peran Sekolah bagi Setiap Anak

28 Oktober 2020   19:33 Diperbarui: 28 Oktober 2020   19:40 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A. Makna Sekolah

Sekolah merupakan suatu tempat atau wadah bagi semua orang untuk menuntut ilmu. Sekolah juga bisa dikatakan sebagai secondary group atau kelompok kedua. Yang artinya, sekolah merupakan tempat kedua untuk memperoleh sebuah pendidikan setelah kita atau seseorang mendapatkan pendidikan pertama di lingkungan keluarga. 

Kata sekolah dulunya diartikan sebagai waktu senggang atau luang. Dimana, ketika itu sekolah adalah kegiatan yang dilakukan di waktu luang anak-anak, di tengah-tengah kesibukan mereka, seperti bermain, dan menghabiskan waktu masa anak-anak mereka, karena usia 5 tahun ke atas merupakan waktu senang-senangnya bermain bagi seorang anak. Namun, saat ini sekolah sudah menjadi sebuah institusi atau lembaga untuk proses belajar dan mengajar. Sekolah memberikan kita pendidikan yang tidak kita dapatkan dari orang tua dalam lingkungan keluarga. Kebanyakan dari kita mengetahui lagu kebangsaan, lagu daerah, pemerintah yang ada, itu dari sekolah. Artinya, sekolah memberikan kita pembelajaran yang bersifat umum, seperti pendidikan kewarganegaraan, ilmu alam, ilmu sosial, dan lain sebagainya.

Sekolah dapat dikatakan unggul ketika sekolah tersebut merupakan sekolah yang mampu optimal serta maksimal kepada seluruh anak atau semua siswanya dengan berbagai macam perbedaan bakat, minat, kebutuhan belajar. Sekolah yang dapat dan mampu meningkatkan secara signifikan atau continue kemampuan (skill) yang dimiliki oleh setiap anak didik, serta sekolah yang mampu membangun karakter kepribadian anak yang kuat, kokoh, dan mantap dalam diri siswa.  

Sekolah juga dapat membantu anak untuk menjadi aktif, menjadi mandiri, dan juga kreatif. Selain mendapatkan banyak ilmu, di sekolah seorang anak juga akan mendapatkan banyak pengalaman, sehingga seorang anak belajar untuk menyelesaikan suatu permasalahan tertentu. Sekolah banyak memberikan kita pengajaran, dari yang bersifat umum, agama, maupun sosial, semua itu bisa kita dapatkan dalam lembaga pendidikan sekolah. Guru yang berada serta mengajar di sekolah juga memiliki tanggung jawab besar dalam hal pengawasan, perubahan tingkah laku, dan juga prestasi yang kita peroleh. Jadi, sekolah adalah rumah kedua kita, dan guru adalah orang tua kedua kita setelah keluarga serta ayah dan ibu di rumah.

B. Sekolah Sebagai Lembaga Sosialisasi dan Pembentukan Karakter

Bersosialisasi sangat penting untuk diajarkan kepada seorang anak sejak usia dini. Pendidikan sosial merupakan salah satu cara untuk mengenalkan kepada seorang anak, bahwa ia tidaklah hidup sendiri, dunianya tidak hanya orang tua dan anggota keluarga lainnya. Kehidupan itu luas dan ada banyak sekali ribuan orang di luar sana, namun bukan hanya ribuan orang yang akan kita temui jika berhubungan dengan yang namanya sosialisasi, tetapi kita juga kaan menemukan berbagai macam kebiasaan, ras, adat, suku, warna, kulit, dan lain sebagainya. Semua itu ada ilmunya, termasuk ilmu untuk bersosialisasi, karena kita juga harus memperhatikan tutur kata kita saat berbicara, memperhatikan dengan siapa kita berbicara, supaya apa yang kita ucapkan tidak membuat hati orang lain sakit atau tidak membuat orang yang berinteraksi dengan kita tersinggung.

Orang tua bisa memberikan pembelajaran sosial kepada si anak, misalnya dengan cara bertamu, bertemu, dan ikut kegiatan positif lainnya yang di adakan oleh masyarakat sekitar. Anak akan diperkenalkan pada dunia sosial yang lebih luas, ia bisa mempraktikkan atau mengimplementasikan ajaran dan contoh perilaku baik yang selama ini didapatkannya dari lingkungan keluarga. Ia bisa belajar untuk menghormati orang lain, belajar mengobrol dengan anak seusianya, belajar untuk melihat bagaimana orang lain berinteraksi, dan lain sebaginya. Biasanya, anak tidak akan merasa cepat bosan dan akan merasa senang ketika mereka berinteraksi dengan orang yang seumuran atau teman yang sebaya dengan mereka. 

Teman sebaya atau  biasanya yang kita kenal dengan teman yang seumuran merupakan kelompok sosial yang anggotanya terdiri dari orang yang memiliki usia sebaya, baik anak-anak, orang dewasa, orang tua, maupun mereka yang termasuk dalam lanjut usia. Mereka memiliki kesamaan dalam berpikir, bertindak, dan juga berangan-angan, mereka disatukan dengan kesamaan-kesamaan tersebut. Mereka merasa senasib dan sepenanggungan dengan teman sebaya mereka. Kelompok ini diperkirakan menjadi kelompok yang memiliki peranan penting dalam hubungan sosialisasi diantara mereka.

Sekolah juga bisa disebut sebagai lembaga sosialisasi. Apa yang dipelajari setiap anak saat berada di sekolah dan di dalam ruangan kelas tidak hanya sebuah pembelajaran yang berguna untuk semata-mata dalam kelas itu sendiri, melainkan juga menjadi sebuah sarana persiapan untuk memasuki dunia luas. Pemahaman seorang anak terhadap lingkungan sekitar sangat diperlukan, karena setiap orang tidak akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan atau tanpa bersosialisasi dengan orang lain. Di sekolah, anak juga akan melakukan sosialisasi, baik itu dengan temannya atau bahkan dengan gurunya. 

Sosialisasi di sekolah dapat dilakukan, misalnya dengan cara berdiskusi, membentuk kelompok presentasi, bertanya kepada guru, dan lain sebagainya. Dari pembelajaran seperti itulah, seorang anak akan terlatih dan terbiasa untuk bersosialisasi dengan baik. Selain itu, anak akan mendapatkan wawasan mengenai bahasa yang baku dan juga sopan untuk digunakan ketika bersosialisasi. Salah satu fungsi dari lembaga pendidikan dalam kehidupan masyarakat khususnya, menjadi salah satu agen sosialisasi bagi individu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun