Mohon tunggu...
Zoraisla Syinara
Zoraisla Syinara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Corporate Communication WMS/ Nature Writer/ Exotic animal and Reptile enthusiast

Hardworking College Student seeking employment. Bringing Forth a motivated attitude and a variety of powerful skills. Adept in various social media platforms. Commited to utilizing my skills to further the mission for the company. My passion is journalism and marketing communications

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Yuk Mengenal "King of Reptile" Asli dari Indonesia

13 Juli 2023   13:42 Diperbarui: 13 Juli 2023   13:47 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komodo saling bertatung ( Source Kompas)

 Ini adalah keunikan yang mengejutkan, karena sebelumnya dipercaya bahwa komodo hanya tinggal di darat saja

Komodo Yang Sedang Berenang ( SC:Thesevenseas)
Komodo Yang Sedang Berenang ( SC:Thesevenseas)

 Strategi Berburu yang efektif dan Nafsu makan yang banyak: 

Komodo memakan hampir semua jenis daging, Dimulai dari bangkai , hewan pengerat kecil hingga kerbau. komodo muda memakan kadal kecil dan serangga, serta ular dan burung. Jika mereka hidup sampai usia 5 tahun, mereka berpindah ke mangsa yang lebih besar, seperti hewan pengerat, monyet, kambing, babi hutan, dan rusa (makanan paling populer). Reptil ini adalah predator tersier di puncak rantai makanannya dan juga kanibal.

strategi berburunya didasarkan pada menunggu dan kekuatan ( stealth & strenght). Ia dapat menghabiskan waktu berjam-jam di satu tempat--- menunggu rusa atau mangsa lain yang cukup besar dan bergizi untuk melintasi jalurnya --- sebelum melancarkan serangan.

Sebagian besar upaya komodo untuk menjatuhkan mangsa tidak berhasil. Namun, jika mampu menggigit mangsanya, racun dalam air liurnya akan membunuh mangsanya dalam beberapa hari. Setelah hewan tersebut mati, yang bisa memakan waktu hingga empat hari, Komodo menggunakan indra penciumannya yang kuat untuk menemukan tubuhnya.

Kambing yang sedang kabur dari Komodo ( SC: Caters)
Kambing yang sedang kabur dari Komodo ( SC: Caters)

Bukan Bakteri Melainkan Racun: 

Selama beberapa dekade, para ilmuwan mempercayai mitos bahwa komodo tidak berbisa dan malah dibunuh dengan air liurnya yang berisi bakteri. Namun, pada tahun 2009, Bryan Fry dan rekan-rekannya membuktikan bahwa komodo memiliki kelenjar racun yang sarat dengan racun dan oleh karena itu menggunakan racun tersebut untuk membunuh korbannya. Kelenjar racun komodo terletak di antara giginya dan dirancang untuk

 "memperparah kehilangan darah dan kerusakan mekanis yang menyebabkan syok yang disebabkan oleh gigitan".

Kemampuan mereka untuk menghasilkan racun memungkinkan Komodo dragons untuk lebih efektif menangkap dan membunuh mangsa mereka, serta membantu mereka dalam mencerna daging yang busuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun