Implikasi dan Prospek
Mengacu pada teori punctuated equilibrium dari Baumgartner dan Jones, momentum #IndonesiaGelap berpotensi menciptakan policy window yang dapat mendorong perubahan sistemik. Namun, mengutip path dependency theory dari Paul Pierson, transformasi institusional membutuhkan lebih dari sekadar viral movement di media sosial.
Yang menarik untuk dicermati adalah bagaimana gerakan ini mencerminkan transformasi dari apa yang Nancy Fraser sebut sebagai "subaltern counterpublics" menjadi mainstream discourse. Fenomena ini juga menunjukkan evolusi dari traditional collective action menuju apa yang Bennett dan Segerberg sebut sebagai "connective action" dalam era digital.
Pertanyaan krusialnya adalah: Apakah artikulasi ketidakpuasan publik melalui PENTOL ini akan berhasil menciptakan apa yang Ernesto Laclau sebut sebagai "chain of equivalence" yang dapat mentransformasi tuntutan parsial menjadi gerakan transformatif yang lebih luas? Hanya Kang Pentol yang bisa menjawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI