Mohon tunggu...
Aziezah Mustafa Al Atas
Aziezah Mustafa Al Atas Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Bina Nusantara

Mahasiswi binus jurusan marketing communication

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bagaimana Kondisi Turki-Suriah Pascagempa?

8 Februari 2023   05:36 Diperbarui: 8 Februari 2023   05:38 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Senin, 6 Februari 2023 pukul 03.00 waktu setempat, di beberapa wilayah Negara Turki dan Suriah yang mengalami gempa terlihat cahaya seperti kilat. Cahaya ini membentuk suatu gelombang beberapa kali. Hingga akhirnya pukul 04.17 terjadi guncangan gempa sebesar 7,8 magnitudo. Menurut BMKG, kilatan cahaya tersebut lazim terjadi hal tersebut menandakan adanya aktivitas gelombang elektormagnetik pada saat terjadi pelepasan energi gempa. 11 menit setelah terjadinya gempa dahsyat di Turki kemudian diikuti terjadinya gempa susulan dengan kekuatan 6,7 magnitudo. Gempa pertama bermagnitudo 7,8 dikarenakan adanya patahan atau pergerakan berarah horizontal dengan arah patahan. Patahan tersebut dikarenakan adanya geseran yang tegas di dalam kerak bumi.

Korban dan Keadaan di Turki-Suriah

Senin 6 Februari Turki melaporkan terdapat 2.921 korban jiwa dan terdapat 15.800 masyarakat yang mengalami luka-luka. Sedangkan di Suriah Utara terdapat 1.451 korban jiwa dan terdapat 3.531 masyarakat yang mengalami luka-luka. Namun, jumlah korban tersebut masih terus meningkat. Hingga 7 Februari Otoritas Benacana dan Manajemen Darurat (AFAD) yang terletak di Turki melaporkan terdapat 20.426 masyarakat yang mengalami luka-luka. Gempa tersebut juga menyebabkan hancurnya 5.775 gedung. Sehingga dengan begitu, status darurat bencana diumumkan oleh Damaskus. Petugas penyelamat dikerahkan untuk mencari dan mengevakuasi korban di Turki dan Suriah yang mana hingga saat ini tim penyelamat masih terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban di bawah reruntuhan gedung meskipun hujan salju lebat turun dan menghambat proses evakuasi.

Terdapat puluhan kontainer kargo yang terbakar akibat Kota Pelabuhan Iskenderun Turki mengalami gempa yang dahsyat. Kebakaran kontainer-kontainer tersebut terjadi sejak pukul 17.00 saat satu kontainer terguling karena adanya gempa susulan. Dampaknya, operasional dari pelabuhan tersebut tersebut harus dihentikan. Bahkan, terbakarnya kontainer tersebut menyebabkan akses jalan untuk layanan darurat menjadi terhalangi. Pihak berwenang mengalami kesusahan untuk mengatasi api yang disebabkan adanya kerusakan di sekitar yang menghambat akses untuk menuju ke lokasi. Namun otoritas Turki mengirimkan kapal penjaga pantai untuk membantu pihak berwenang dalam memadamkan api di Pelabuhan Provinsi Hatay.

Kondisi WNI di Turki

Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ankara masih mencari warga negara Indonesia (WNI) yang mengalami hilang kontak di Turki pasca terjadinya gempa tersebut. Duta Besar RI menyatakan bahwa terdapat 10 WNI yang mengalami luka-luka, Namun terdapat ibu dan dua anaknya yang masih belum berhasil dihubungi. Tidak hanya itu, KBRI juga masih mencari dua pekerja WNI di Dyarbakir yang belum memberikan kabar saat dihubungi. Sehingga KBRI masih terus melakukan koordinasi terhadap otoritas setempat untuk mencari keberadaan para WNI. KBRI turut memberikan bantuan kemanusiaan di Gaziantep sekaligus melakukan evakuasi terhadap 104 WNI yang berada di lima wilayah yang mengalami gempa untuk dibawa ke Ankara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun