Pada kalimat ini menggambarkan simbol seperti mereka manikmati mengorban orang-rang yang tak punya kekuasaan lalu ditindas, setelah itu jeritan mereka dan suara orang-orang yang tertindas itu tak akan pernah mereka dengar, tenggelam dalam teriakan kesenangan mereka.
Apalagi tabur uang yang dilakukan ayahnya demi mendulang kemenangan bagai menurunkan lumbung di depan gerombolan ayam lapar.
Pada kalimat ini menggambarkan praktik politik uang demi meraih simpati masyarakat agar memilih mereka dengan cara memanfaatkan kemiskinan rakyat yang bergantung pada belas kasihan penguasa agar membantu mereka
Siapa yang menggantikanku, besok kubawakan jagung sangrai!" lantang Dahlan, ketika tiba gilirannya mengerek tambang timba.
Pada kalimat ini menggambarkan bahwa sejak kecil Dahlan telah terlihat sifat licik, sebagai penerus kekuasaan ayahnya, dengan memberikan imin-iming kepada teman-temannya agar dapat menggantikan hukumannya.
Si raja kecil Dahlan selalu mendapat sumbangan buah dari yang lain, sebab dia juga sering membawa gorengan atau jajanan kering ke Langgar untuk dibagi-bagikan.
Pada kalimat ini menggambarkan bahwa si Dahlan ini sudah punya kekuasaan sedari dini, dan dihormati, karena Ayah dan Mbah Juju Dahlan seorang Kalebun (kepala desa) dahulu, dan jabatan kepala desa ini bagai warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi, selain itu anggota keluarganya kaya raya
 Seperti dalam kutipan ceerpen tersebut "Mbah Juju'kan jadi kalebun, uangnya pasti banyak!" balas Dahlan bangga.
Sejak itu, kalian semakin mengagumi keluarga Dahlan sebagai orang hebat dan berjasa besar! Apalagi setiap ada acara, ayah-ibu Dahlan selalu diundang dan menduduki kursi baris depan.
Memang belum pernah ada yang menggugat keputusan kalebun towa, sebab jabatan kalebun bagai warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Cerpen Mata Celurit karya Muna Masyari ini tidak hanya sakadar cerita tentang pemilihan kalebun, tetapi maknanya lebih daripada itu seperti tentang kekuasaan yang diturunkan dari generasi ke generasi, politik uang, dan memanipulasi dan menindas rakyat yang lemah.