Mohon tunggu...
Zahrah Ziqro
Zahrah Ziqro Mohon Tunggu... Pelajar

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Analisis Cerpen Mata Celurit Karya Muna Masyari: Menggunakan Teori Hermeneutika Paul Ricoeur

1 Juli 2025   20:27 Diperbarui: 1 Juli 2025   20:27 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Puncak penghitungan suara di menit-menit pertengahan malam menyisakan sesak di dadamu seperti gerobak bertumpuk sampah yang biasa tergeletak di dekat pasar

Pada kalimat tersebut setelah hasil perhitungan suara dan telah mengetahui siapa pemenang dari pesta demokrasi ini malah meyisakan rasa muak dan kecewa yang mendalam atas hasil tersebut, karena menyadari bahwa orang yang memenangkan hasil perhitungan suara tersebut akan membawa kehancuran.

"Tanah itu harus mereka kosongkan segera!" seru ayah Dahlan tadi malam, di antara orang-orangnya yang tengah berpesta kemenangan.

Pada kalimat ini menunjukkan kekuasaan yang menindas, setelah kemenangan Dahlan ayahnya ikut campur dalam urusan tersebut untuk merobohkan Dhalem (rumah) dan Langgar Ke Ta'lab, padahal yang menjadi kepala desa anaknya.

Kau mematung. Kepalamu sedikit terangkat. Di depan sana, dengan sepat campur pedas, matamu masih mampu menangkap awan kelabu di atas Langgar

Pada kalimat ini tokoh kamu terkejut, ia terjebak dalam situasi dan mencoba memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang dia dengar, terdiam dalam keheningan setelah mendengar kalimat "tanah itu harus mereka kosongkan"

matamu masih mampu menangkap awan kelabu di atas Langgar

Awan kelabu di atas Langgar menggambarkan suasana muram, tempat ibadah itu akan hancur oleh seseorang yang rakus akan kekuasaan.

Bungkus-bungkus rokok dan korek api berserakan di atas karpet merah-usang yang penuh peta-peta hitam bekas tumpahan kopi dan teh.

Pada kalimat ini melambangkan kebiasaan masyarakat kelompok elite setelah berpesta demokrasi mereka meninggalkan begitu saja sampah-sampah mereka dan tidak bertanggung jawab akan hal tersebut. Lalu karpet merah usang warna merah melambangkan semangat juang, yang artinya semangat juang dari masyarakat telah ternodai oleh sekelompok orang yang berkuasa.

Dua sapi digiring ke sudut tanah lapang, tidak jauh dari halaman, diikuti orang-orang. Hewan ternak itu diikat, lalu dirobohkan. Mata pisau yang mengiris urat lehernya disambut sorak kemenangan, menenggelamkan serak-parau jeritan sapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun