Mohon tunggu...
Zil Best
Zil Best Mohon Tunggu... -

"Let My Playing be My Learning" - Johan Huizinga. Zilbest.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Saat Popularitas Mengalahkan Kualitas

23 Mei 2016   18:45 Diperbarui: 23 Mei 2016   19:30 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu pertanyaan bagaimana orang-orang tersebut bisa meraih popularitas tinggi?

1. Haters

Pertama, faktanya, kita semua merasa lebih 'gatal' untuk komentar dan shareberita-berita yang menjengkelkan kita ketimbang berita yang positif – meski sebenarnya maksud tujuan kita awalnya adalah geram dan ingin mencaci orang-orang dalam berita negatif tersebut.

Namun justru faktor psikologis itulah yang dimanfaatkan oleh media dan ataupun orang-orang marketing untuk meningkatkan popularitas dan angka metrik yang saya sebutkan tadi.

Kenapa Ahok, sang gubernur DKI ini selalu ada beritanya setiap hari di media-media online? Karena dia adalah salah satu tokoh politik yang paling kontroversial. Ada banyak yang mengaguminya namun tak sedikit juga yang tak suka dengannya.

Saya rasa jika semua orang suka dengan Ahok, dia juga tidak akan setenar ini sekarang. Justru karena ada banyak hatersjugalah ia jadi salah satu politisi paling tenar. Donald Trump juga sekarang begitu tenar karena haters-nya yang begitu banyak.

2. Beauty is a Commodity

Selain itu, faktor kedua yang membuat popularitas cepat naik adalah tampilan fisik sang selebriti.

Misalnya adalah nama Ronaldo. Sebenarnya ada dua orang dengan nama yang sama ini, namun yang satu memang sama sekali tidak gantengsedangkan yang satunya memiliki aset dari segi paras wajah dan juga skill.

ronaldo-popularitas
ronaldo-popularitas
Dari segi prestasi, Ronaldo yang dari Brasil, yang tidak tampan tadi, punya prestasi yang lebih baik ketimbang CR7 dari Portugal. Ia adalah salah satu pencetak gol terbanyak di ajang Piala Dunia, yang baru saja tergeser dari posisi puncak oleh Klose di ajang Piala Dunia terakhir, 2014 yang lalu.

Ada banyak lagi contoh-contoh lain dari kancah sepak bola sebenarnya, seperti Ronaldinho vs. David Beckham yang sebenarnya Ronaldinho lebih lengkap dari segi skill namun lagi-lagi kalah tampan sehingga kalah populer.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun