Mohon tunggu...
MOCH DZIKRI ABD MUIZ
MOCH DZIKRI ABD MUIZ Mohon Tunggu... Guru - Inovatif, inspiratif, edukatif dan jiwa seni

manusia adalah buku hidup, dan pasti akan di baca bahkan dibicarakan oleh pembaca yakni orang lain. kualitas dirimu kemungkinan besar ada pada penilaian orang lain. Tentunya berusaha agar mejadi pribadi yang berkualitas dengan hasil yang berkualitas.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pak Hasan dan Kerinduannya pada Masjid

2 Juni 2021   17:21 Diperbarui: 2 Juni 2021   17:21 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Di hari itu tepatnya selesai solat dzuhur. Sesaat aku keluar dari mesjid, telihat tampak disudut teras ada seorang pria yang sedang duduk beserta disampingnya gerobak dagangan yang ia bawa. Aku pun menghampirinya dengan tujuan barangkali ada manfaat yang bisa ku ambil darinya. Akupun duduk dan bersalaman dengannya dan pria itu membalas dengan wajah dan senyumannya yang teduh.

Namanya pak Hasan, ia adalah tukang cilok dengan berdagang keliling mengarugi naik turunnya medan yang ia lalui. Kebetulan waktu dzuhur tiba, ia selalu melaksanakan solat berjamaah dzuhur dimasjid sekitaran tempat aku kerja. 

Dan yang membuatku kagum padanya, ia selalu menunggu waktu solat dzuhur yang akan tiba, dan ia meninggalkan dagangannya tanpa ada rasa khawatir akan rizki yang menghampirinya demi melaksanakan kewajibanya sebagai seorang hamba. ia bercerita kepadaku bahwa setiap berkeliling berdagang yang ia rindukan adalah mesjid, ia sangat khawatir ketika sedang berjualan keliling pas waktu solat tiba, ia tidak sempat kemesjid. Ia sangat apik menjaga 5 waktunya di mesjid walau sesibuk apapun berdagang, selelah apapun berikhtiar namun dalam hatinya adalah mesjid.

Dia bertkata kepadaku dengan suara teduh:”cukup, lelahku hanya didunia saja”. Akupun bertanya kepadanya “Apa pengaruh dengan 5 waktunya itu dimesjid dalam perjalanan kehidupan ini?. Ia menjawab dengan yakin dan wajah yang ceria, “ pengaruhnya adalah ketenangan dan keyakinan, walaupun memang dalam kehidupan didunia ini masalah, ujian selalu menghampiri, tetapi saya selalu tenang menghadapinya karena saya yakin akan solusi yang allah berikan sehingga terasa mudah”.

 Setelah itu, ia berpamitan kepadaku untuk kembali berjualan keliling kembali, langkahnya yang kokoh sambil mengayunkan gerobaknya ia berjalan dengan penuh semangat dibawah teriknya mentari yang menemani langkahnya siang itu. Memang jarang sekali ada orang yang sesibuk apapun dia berikhtiar namun ia selalu menjaga lima waktunya di mesjid, tetapi ada lagi orang yang bersantai-santai namun belum bisa menjaga lima waktunya di mesjid. 

Dan sebetulnya ini adalah pelajaran bagi kita. Dari perjalanan kehidupan pak hasan tadi, Mudah-mudahan kita semua khususnya diri saya pribadi diberikan hidayah dan taufik oleh Allah SWT untuk tetap istiqomah dalam menjalankan kewajiban kita sebagai hamba khsususnya dalam menjaga solat lima waktu di mesjid. Wallohu’alamu.[]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun