Mohon tunggu...
Zika Dilaga
Zika Dilaga Mohon Tunggu... -

Tak ada yang istimewa untuk dituliskan dalam kolom ini

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seperti Ini Menyayangi

19 Januari 2019   22:12 Diperbarui: 19 Januari 2019   22:47 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Puisi ini kuketik pas ke tika adzan isya.

Sengaja, biar di bilang ingat Tuhan.

Akan jadi lebih indah, dan terkesan

Seperti manusia berakhlak tinggi.

Lalu, penilaian-penilaian itu ilusi

"Sesesat-sesatnya kita, tetap saja

 masih dalam Ruang lingkup semesta. 

Dia mengawasi, sambil disenyumi mati." 

Kejahatan apalagi mengkebiri hati,

Ke tika menulisi puisi hanya mengingini

Sang kekasih, jatuh hati ditumpukan jerami

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun