Musim liburan telah tiba, jika Anda belum memutuskan harus kemana di liburan kali ini, mungkin judul dari artikel ini dapat menjadi salah satu ide menarik sebagai destinasi wisata pilihan, untuk mengisi waktu berlibur bersama keluarga dan orang tersayang, dengan keindahan alam yang ditawarkan.
Di Kabupaten Malang sendiri, ternyata memiliki banyak pantai tersembunyi nan indah, salah satunya adalah Pantai Teluk Asmara, yang juga dikenal dengan Raja Ampatnya Malang. Jarak satu Pantai dengan Pantai lainnya juga berdekatan, sebelum tiba di Pantai Teluk Asmara, Kita akan melewati beberapa Pantai, antara lain; Pantai Ungapan, Pantai Tanjung Penyu, Pantai Watu Leter, dan Pantai Goa Cina.
Pantai Teluk Asmara terletak di Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, yang berjarak sekitar 65 km dari Kota Malang atau menempuh waktu kurang lebih 2 jam perjalanan dengan menggunakan mobil ataupun motor. Sepanjang perjalanan menuju Pantai, kondisi jalan sudah layak dan beraspal, meskipun memang ada beberapa jalan yang sempit, dengan medan berliku dan naik-turun. Namun dengan panjang dan lelahnya perjalanan akan terbayarkan dengan keindahan alam yang ditawarkan oleh Pantai Teluk Asmara.
Tiket masuk pantai dibandrol per orang sebesar 15.000 rupiah, selain itu, wisatawan juga dikenakan biaya parkir sebesar 10.000 rupiah untuk sepeda motor dan 15.000 rupiah untuk mobil, terdapat fasilitas seperti mushola, penginapan, toko kelontong, warung makan, dan toilet berbayar di area Pantai.
.
Pagi itu, saya dan teman saya diberi kesempatan untuk berkunjung ke Pantai Teluk Asmara, dengan bermodalkan google maps dan sepeda motor yang penuh terisi bensin, kami berdua mulai perjalanan dengan keberanian dan keyakinan. Mengingat perjalanan yang sangat panjang kami juga sepakat untuk bergantian membonceng.
Setelah mencapai setengah perjalanan, kami memutuskan berhenti sejenak di warung pinggir jalan, sembari beristirahat, kami memesan rujak dan gorengan yang ada di warung tersebut. Rujak yang dijual juga cukup lezat dengan harga yang sangat murah sebesar 6000 rupiah saja per porsinya. Sedangkan gorengannya satu biji dihargai 1000 rupiah, dan tentu membuat kami kalap. Setelah cukup kenyang, kami melanjutkan perjalanan dan sampailah kami di Pantai Teluk Asmara dan keindahannya.
.
Keindahan Pantai Teluk Asmara
Setelah memarkir kendaraan dengan rapi, kita akan menaiki beberapa anak tangga untuk mencapai Pantai Teluk Asmara, kemudian di puncaknya, kita akan disambut dengan papan bertuliskan "Pantai Teluk Asmara" berwarna pelangi dan dapat mulai berfoto dari atas pantai. Setelah itu, kita diarahkan untuk menuruni anak tangga dan mulai terdengar jelas suara deburan ombak yang keras dan dinginnya angin laut bertiup.
Pantai Teluk Asmara berpasir putih, warna air lautnya hijau kebiruan, dan ada beberapa pulau kecil diseberang yang menambah keindahan, hal inilah yang membuat Pantai Teluk Asmara dijuluki dengan Raja Ampatnya Malang. Di sepanjang Pantai juga terdapat pepohonan yang dapat digunakan wisatawan untuk berteduh dari teriknya matahari. Keindahan inilah yang dapat mengobati lelahnya perjalanan dan sarana pelepas penat dengan kesibukan di Kota.
Kegiatan di Pantai Teluk Asmara
Â
Berfoto | Dokumen Pribadi

Kegiatan yang bisa dilakukan saat berwisata di Pantai Teluk Asmara, adalah; pertama adalah berfoto, tidak afdhol rasanya jika mengunjungi suatu tempat yang menakjubkan tanpa mengabadikan foto, Anda bisa melakukan pemotretan gratis di seluruh spot di Pantai Teluk Asmara asalkan tetap berhati-hati dan beretika. Biasanya wisatawan akan berfoto dengan latar belakang laut yang jernih, juga pulau kecil sebagai pemanis.
Kedua adalah berpiknik, dengan bermodalkan tikar dan makanan dari rumah, kapan lagi kita dapat makan dengan view mewah. Jika mungkin Anda lupa untuk membawa tikar, di Pantai Teluk Asmara juga menyediakan penyewaan tikar hingga tenda, atau Anda bisa memanfaatkan beberapa gazebo yang dibangun untuk tempat makan, jangan lupa selesai makan, bungkus dan sisa makanan dibersihkan dan dibuang pada tempat sampah yang telah disediakan, jangan sampai kita berkontribusi dalam merusak keindahan alam dengan sampah-sampah pengotor. Â
Pantai Teluk Asmara buka selama 24 jam, itulah mengapa ada saja wisatawan yang menginap, baik di tempat penginapan maupun di tenda yang mereka bawa sendiri atau mereka sewa. Dengan hawa sejuk, suara deburan ombak yang khas, serta mata yang terus dimanjakan oleh keindahan, membuat para wisatawan betah berlama-lama di Pantai Teluk Asmara, keuntungan dari menginap di Pantai adalah dapat menyaksikan langsung keindahan sunset saat fajar tiba.
Mematuhi Peraturan di Pantai Teluk AsmaraÂ
Di Pantai Teluk Asmara ada beberapa larangan yang harus ditaati oleh pengunjung, salah satunya adalah tidak diperkenankan berenang di Pantai, hal ini karena ombak cukup besar apalagi tidak ada penjaga Pantai yang siap siaga selama 24 jam di Pantai. Kalau sekedar berendam dan bermain air di bibir Pantai, tidak masalah, yang tidak boleh adalah berenang hingga ke tengah Pantai, khawatir jika tidak memiliki kemampuan berenang yang mempuni ditambah ombak yang semakin besar saat sore hari, akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Sama halnya dengan peraturan di tempat wisata yang lain, yakni dilarang membuang sampah sembarangan, sudah banyak tersedia tempat sampah di berbagai sudut Pantai Teluk Asmara, sehingga alangkah baiknya kita dapat berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya.
.
Setelah puas menikmati keindahan alam dan berfoto, bahkan saya sempat untuk melakukan zoom meeting selama 1.5 jam lamanya dengan sinyal yang tidak stabil tentunya, kami pun pulang tepat di jam 16.00 WIB. Kami rasa jam kepulangan kami terlalu sore, namun tetap dengan keyakinan kami bisa melewati area Perkebunan sepi penduduk sebelum maghrib, tapi ternyata tidak.
Bahkan saat adzan maghrib berkumandang kami masih berada di area Perkebunan, perasaan di petang itu sungguh gelisah, tidak hanya saya tetapi juga teman saya, bahkan dalam perjalanan pulang kami hampir berbelok ke arah yang salah, beruntung warga sekitar meneriaki dan menyadarkan kami.
Di sepanjang jalan, kami juga tidak hentinya berdzikir dan berdoa diberikan keselamatan sampai kosan kami di Kota Malang, beruntung setelah beberapa menit menyusuri jalan dengan suara mesin motor tunggal, tidak lama setelahnya kami berjalan beriringan dengan truk sapi yang menemani kami hingga Kota Malang, dan terbitnya artikel ini, menandakan betapa besarnya pertolongan Tuhan di sepanjang perjalanan kemarin.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI