Mohon tunggu...
Zida Sinata Milati
Zida Sinata Milati Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer, Content Creator, Writer

Seorang freelancer yang menyenangi dunia content creator dan kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Pertimbangan dalam Memilih Pengadopsi Baru untuk Kucing

25 April 2024   10:24 Diperbarui: 25 April 2024   17:59 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi adopsi anak kucing. (Unsplash/Sahand Babali via Kompas.com)

Dipindahtangankan alias diadopsi oleh orang lain dengan beragam alasan, misalnya kucing sudah terlalu overload jumlahnya, sehingga memberatkan Anda dalam pemberian makan dan pembersihan kotoran. Tentu, ada rasa sedih dan khawatir sebelum benar-benar melepasnya kepada pengadopsi baru.

Bagaimana tidak, Anda melihat proses persalinannya, menyaksikan tubuh mungil bayi kucing yang masih terbalut kantong tipis transparan, menemani tumbuh kembangnya dengan bermain dan tidur bersama, namun di satu titik, ada saatnya Anda dan kucing kesayangan harus berpisah.

"Apakah nanti kucingku akan mendapatkan perawatan yang sama seperti saat dirawat olehku, apakah ia nanti akan nyaman dengan lingkungan barunya, apakah ia makan kenyang dan tidur nyenyak?"

Mungkin di beranda TikTok Anda beberapa waktu lalu, pernah lewat vt yang membahas cuplikan panda lucu bernama Fubao yang harus berpisah dengan kakek pengasuhnya yang telah 3 tahun merawat dan membersamainya, cukup menyedihkan namun keadaan membuat mereka harus berpisah.

Terkadang, ada saatnya kita harus berpikir realistis, menimbang baik dan buruknya bagi Anda juga kucing kesayangan Anda, dan mengesampingkan perasaan demi kebaikan bersama. Berikut saya bagikan beberapa pertimbangan yang dapat dilakukan sebelum melepas kucing Anda kepada pengadopsi baru.

Kenal baik dengan pengadopsi


Bagi saya, memilih pengadopsi tidak mudah, tidak cukup sebatas "Aku suka kucing, Aku mau adopsi satu kucingmu" beres. Namun lebih dari itu, disarankan pilih pengadopsi yang sudah Anda kenal, sehingga mengetahui sifat/tabiat sehari-harinya.

Ilustrasi Kucing dengan Pengadopsi Baru | lahistoriadeleah.blogspot.com
Ilustrasi Kucing dengan Pengadopsi Baru | lahistoriadeleah.blogspot.com

Bisa tetangga, kerabat, ataupun kenalan, asal tetap memiliki hubungan baik sebelumnya. Ada satu hal yang menguntungkan jika mengambil pengadopsi dari orang yang sudah dikenal sebelumnya, apalagi jika rumahnya dekat dengan rumah kita, sedikit banyak Anda akan tahu kabar dari si kucing.

Selain itu, si pengadopsi juga akan memiliki rasa tanggung jawab penuh akan kesehatan dan keselamatan dari si kucing, karena khawatir jika kucing terluka bahkan meninggal, hubungan antar manusia ikut merenggang.

Memiliki rasa sayang dan kepedulian

Memutuskan untuk mengadopsi kucing tidak hanya berdurasi bulanan di awal, namun harus siap merawat kucing hingga ajal menjemputnya, bahkan saat kucing mengalami sakit dan berkeadaan buruk sekalipun.

Rasa sayang dan kepedulian biasanya akan nampak dari tingkah laku dan sikap sehari-hari dari si pengadopsi, inilah mengapa mengenal pengadopsi sangat disarankan.

Dulu waktu zaman Covid-19 di tahun 2020, ada trend di daerah saya untuk memiliki kucing setidaknya satu kucing dalam satu rumah, sehingga termasuk saya memohon izin kepada orang ua untuk dapat mengadopsi kucing, dan mama memintakan dari temannya, catlovers, yang memiliki banyak kucing.

Saya bukan pertama kali memelihara kucing, saat kecil sudah pernah menjadi catlover akut yang kata mama pernah sampai sakit mengi gara-gara sering tidur bareng kucing, hingga mama memutuskan untuk membatasi interaksiku dengan kucing dengan memberikan hak adopsi kepada orang lain.

Pernah ada cerita dari tetangga berjarak 5 rumah, beliau berkata bahwa ada salah satu kucingnya yang diadopsi oleh tetangganya juga, namun selang beberapa bulan, ia mendapati kucingnya yang sudah pindah adopsi mengalami penurunan berat badan dan seakan jarang dimandikan karena warnanya kumal.

Merasa tidak terima akan hal tersebut, tetangga saya menasihati orang yang sudah diberi kepercayaan hak adopsi kucing tersebut, "Jika memang Anda sudah tidak sayang dengan kucing saya, jangan disia-siakan, kembalikan lagi saja padauk, aku siap menerima kembali."

Mendengar cerita tersebut saya cukup sedih, sudah diberi kepercayaan untuk merawat kucing kesayangan, tapi nyatanya orang tersebut hanya ikut trend dan kurang bertanggungjawab sampai akhir.

Ada uang jaminan 

Ketika sudah sepakat untuk memberikan kucing Anda kepada pengadopsi baru, Anda bisa meminta uang jaminan, tidak perlu semahal saat mengadopsi kucing dari pet shop, namun tetap perlu dilakukan.

Bisa diibaratkan, ketika Anda diberi tas yang sama dari hadiah orang lain dan hasil menabung beberapa bulan, tentu Anda akan memberikan perawatan extra pada tas yang Anda dapatkan dari hasil kerja keras sendiri daripada tas yang Anda dapatkan dari hadiah orang lain.

Begitu juga dengan kucing, Anda tentu akan sayang jika sudah mengeluarkan uang untuk mengadopsi kucing namun pada akhirnya menyia-nyiakannya. Uang jaminan juga mengartikan bahwa sesungguhnya memiliki kucing juga perlu usaha, tidak hanya tinggal minta langsung diberikan. Namun memerlukan usaha dengan menyisihkan uang misalnya demi dapat mengadopsi kucing.

Status ekonomi pengadopsi

Pertimbangan ini memang cukup sensitif, ada perspektif berbeda, pertama ada yang menggampangkan bahwa kucing itu makhluk Tuhan, tidak perlu khawatir, tentu sudah diatur rezeki makan si kucing dari tempat yang tidak disangka, memang benar dan tidak salah.

Namun ada juga yang perlu untuk melihat status ekonomi pengadopsi baru agar kucing terjamin makan dan kesehatannya. Seperti yang kita tahu, harga makanan kucing juga tidak murah, di daerah saya harga dry food berkisar diangka 12.000 isi 500 gram, belum harga wet food, atau ikan yang diberikan sebagai campuran makannya.

Belum lagi, jika kucing terkena sakit tertentu, seperti baru-baru ini, telinga kucing saya mengalami scabies ringan, sehingga saya perlu membelikan salep scabimite di apotek seharga 50.000 untuk kemasan kecilnya. Saya peroleh resepnya dari dokter hewan langganan.

Belum lagi jika ada sakit parah, yang membuatnya tidak mau makan dan semakin lemas, sehingga membutuhkan bantuan dokter hewan, yang tentu akan merogoh kocek lebih dalam dari sekedar beli obat di apotek.

Berikan panduan informatif

Setelah semua dirasa beres dan sudah sepakat antara Anda dengan pengadopsi baru, Anda masih perlu memberikan pesan terakhir pada pengadopsi baru, buatlah selembaran informatif mengenai kucing yang diadopsi.

Bisa diisikan makanan kesukaan baik dry food maupun wet foodnya, anjuran air minumnya, obat-obatan yang biasa digunakan saat kucing sakit, kebiasaan groomingnya seperti mandi seminggu sekali, apa yang disuka dan tidak disuka, serta kebiasaan pup saat di rumah seperti penyediaan pasir dan juga litterbox-nya. Juga mungkin di minggu awal Anda bisa memantau perkembangan kucing melalui video call.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun