Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Trip 2 Hari di Buton, Sulawesi Tenggara (1): Berangkat dan Wisata Hari Pertama (Baubau dan Buton Selatan)

24 November 2022   06:30 Diperbarui: 24 November 2022   06:28 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendokumentasian private trip dengan kamera DSLR, kamera Go Pro, dan kamera drone (@privatetripbuton)

Pantai Jodoh

Pantai Jodoh (Dokumentasi Pribadi)
Pantai Jodoh (Dokumentasi Pribadi)

Pantai Jodoh ini berdekatan dengan Pantai Lagunci. Tidak ada pengunjung lain saat kami berkunjung ke Pantai Jodoh. Ini merupakan pantai pasir putih lembut juga, dan ombaknya cukup kencang memukul hingga lutut kami padahal kami hanya ingin membasahi tungkai kaki, tetapi pantai ini agak kotor dengan banyaknya sampah-sampah di pinggir pantai.

Lokasi: Kampung Jodoh, Desa Bola, Kecamatan Batauga, Kabupaten Buton Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara

Benteng Keraton Buton

Benteng Keraton Buton (Benteng Wolio) terletak di Desa Limbo Wolio, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang termasuk salah satu dari 50 besar desa wisata dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2022.

Pada tahun 2006, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bersama dengan Guinness Book Of World Record menobatkan Benteng Keraton Buton sebagai benteng pertahanan terluas di dunia dengan luas 23,375 Ha dan keliling benteng sepanjang 2.740 meter. Benteng Keraton Buton terletak di puncak setinggi 100 mdpl. Dari ketinggian tersebut, kita dapat melihat pemandangan Kota Baubau beserta dengan selat Baubau dan pulau Muna yang berhadapan langsung dengan Kota Baubau.

Benteng yang dibangun mengelilingi kompleks istana dan berfungsi sebagai benteng pertahanan ini terdiri dari bastion-bastion, pintu gerbang, benteng kecil, parit, dan sistem persenjataan seperti meriam. Selain itu, juga terdapat masjid kuno, makam-makam sultan, dan peninggalan lainnya yang telah berusia kurang lebih setengah abad.

Tidak ada tiket masuk yang perlu dibayar untuk memasuki kawasan benteng ini. Di dalam benteng, masih terdapat rumah-rumah penduduk berarsitektur Buton yang dihuni oleh masyarakat setempat. Pohon-pohon berbuah tropis, dan tanaman-tanaman berbunga indah tumbuh subur di depan rumah mereka. Adapun warga yang juga berbisnis di rumahnya, seperti menjual makanan, minuman, dan pulsa. Suasana cukup tenang di sini, kicauan burung, dan suara hewan-hewan peliharaan warga terdengar dengan jelas. Terdapat pula saung-saung yang dibangun untuk berehat, gerobak-gerobak penjual makanan (seperti bakso ayam dan sapi), serta tong-tong sampah di berbagai titik untuk memastikan kebersihan lingkungan terjaga.

Senja di Benteng Wolio, Baubau (Dokumentasi Pribadi)
Senja di Benteng Wolio, Baubau (Dokumentasi Pribadi)

Berdasarkan info dari pemandu wisata, bila pagi hari, pengunjung dapat menikmati pemandangan berkabut, sedangkan kami berkunjung saat sore hari, jadi kami disuguhi keindahan senja dengan duduk di atas tembok benteng dan menghadap ke matahari terbenam. Garis-garis merah membentang, menipis, lalu menghilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun