Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Trip 2 Hari di Buton, Sulawesi Tenggara (1): Berangkat dan Wisata Hari Pertama (Baubau dan Buton Selatan)

24 November 2022   06:30 Diperbarui: 24 November 2022   06:28 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendokumentasian private trip dengan kamera DSLR, kamera Go Pro, dan kamera drone (@privatetripbuton)

Anda tahu Pulau Buton? Apa yang anda ketahui tentang Pulau Buton? Iya, Pulau Buton merupakan tempat tambang aspal terbesar di Indonesia. Bagaimana dengan wisata Pulau Buton?

Pada akhir Oktober 2022, saya dan teman-teman mengunjungi Pulau Buton, dengan suatu jasa private trip, yaitu sewa mobil beserta supir, yang mana sang supir juga bertanggungjawab untuk memandu wisata dan mendokumentasikan perjalanan kami dalam bentuk foto, dan video menggunakan kamera DSLR, kamera Go Pro, dan kamera drone. Yang perlu kami urus di luar paket wisata ini adalah akomodasi dan konsumsi. Jadi, kami mencari penginapan sendiri, lalu setiap jam makan, kami minta tolong supir untuk mengantar kami ke tempat makan sesuai jenis makanan yang kami inginkan, serta menanggung konsumsi supir selama menemani perjalanan kami.

Perjalanan menuju Buton

Dari ibukota negara, wisatawan dapat menempuh perjalanan pesawat dari Jakarta ke Kendari sekitar 2,5 jam, selanjutnya menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Nusantara, Kendari menuju Pelabuhan Murhum, Pulau Buton dengan dua jadwal kapal yang tersedia per hari.

Kami naik kapal pada tanggal 28 Oktober 2022. Setiba di pelabuhan, kami membeli tiket di loket dekat gerbang, tiket tersedia dalam kelas eksekutif dan VIP. Pada tiket dewasa, Rp235.000 untuk tiket eksekutif, dan Rp315.000 untuk VIP. Saat membeli tiket, kami bertanya bedanya, dan apakah ruangan ber-AC, lalu kami diberitahu, "sama-sama ruangan ber-AC, tetapi pastinya VIP lebih nyaman." Jadi, kami memutuskan untuk membeli tiket eksekutif saja.

Sembari menunggu keberangkatan kapal, kami makan siang dulu di pelabuhan. Ada beberapa warung makanan yang berjualan di sini, selain berbagai camilan, minuman suhu biasa maupun suhu dingin, menu yang disajikan hampir sama, yaitu mi instan (dengan aneka pilihan rasa), dan pada masing-masing meja sudah disiapkan buras (lontong) untuk lebih mengenyangkan. Mi instan yang disuguhkan bersama 1 telur ayam rebus (telur bulat) dihargai senilai Rp15.000.

Memandang Jembatan Teluk Kendari dari Pelabuhan Nusantara Kendari (Dokumentasi Pribadi)
Memandang Jembatan Teluk Kendari dari Pelabuhan Nusantara Kendari (Dokumentasi Pribadi)

Nah, di Pelabuhan Nusantara Kendari ini, calon penumpang dapat makan sambil memandangi Jembatan Teluk Kendari yang merupakan salah satu spot ikonis Kendari. Namun, yang agak disayangkan di sini adalah ruang tunggunya bukan area bebas asap rokok.

Kemudian, sekitar jam 12.30 kami berjalan menuju kapal, karena pada tiket kapal, tertulis jam berangkat 13.00 WITA. Tetapi kapal hari itu baru jalan jam 13.28. Kapal feri ini ber-AC dan setiap tiket kapal sudah dilengkapi dengan nomor kursi, jadi para penumpang duduk sesuai kursi masing-masing. Tempat duduk di kelas eksekutif sudah cukup nyaman, dan AC berfungsi dengan baik, kami menebak mungkin beda dengan kelas VIP adalah tempat duduk yang lebih lowong atau area kaki yang lebih lapang.

Kondisi dalam kapal feri dari Kendari ke Pulau Buton (Dokumentasi Pribadi)
Kondisi dalam kapal feri dari Kendari ke Pulau Buton (Dokumentasi Pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun