Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tampang Peninggalan Keraton Buton, Benteng Wolio di Era Modern

10 November 2022   16:24 Diperbarui: 10 November 2022   16:26 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
50 DESA WISATA TERBAIK Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022 (Sumber: https://youtu.be/buit8ks1a48)

Anda tahu Pulau Buton? Apa yang anda ketahui tentang Pulau Buton? Iya, Pulau Buton merupakan tempat tambang aspal terbesar di Indonesia. Anda tahu salah satu peninggalan Keraton Buton adalah Benteng Keraton terluas di dunia? Yuk, mari kita jelajahi ke sana, yang sudah dianugerahi sebagai salah satu dari 50 desa wisata terbaik pada tahun 2022.

Desa Limbo Wolio, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara termasuk salah satu dari 50 besar desa wisata dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2022. Dari ibukota negara, pengunjung dapat menempuh perjalanan pesawat dari Jakarta ke Kendari yang sekitar 2,5 jam. Selanjutnya, wisatawan dapat naik kapal feri dari Pelabuhan Nusantara, Kendari menuju Pelabuhan Murhum, Pulau Buton.

Pelabuhan Nusantara Kendari (Dokumentasi Pribadi)
Pelabuhan Nusantara Kendari (Dokumentasi Pribadi)

Kapal feri ini ber-AC dan setiap tiket kapal sudah dilengkapi dengan nomor kursi, jadi para penumpang duduk sesuai kursi masing-masing. Layaknya kapal feri destinasi lainnya Indonesia, selalu ada penjual yang menjajakan makanan dan minuman sebelum kapal berangkat, dan awak kapal yang menjual makanan dan minuman selama perjalanan. Selain bisa mengatasi kelaparan dan kehausan selama perjalanan berjam-jam, wisatawan juga bisa membeli buah dan jajanan khas lokal.

Setelah sekitar lima jam menempuh perjalanan kapal di laut dengan pemandangan pulau-pulau sekitar Sulawesi yang indah, pengunjung tiba di Pulau Buton. Banyak pilihan penginapan di sekitar pelabuhan Murhum, yang mana berdekatan dengan restoran-restoran makanan lokal Indonesia dan juga makanan siap saji.

Tampang Benteng Wolio di Era Modern

Desa Limbo Wolio adalah desa lokasi Benteng Keraton Buton (Benteng Wolio), salah satu warisan budaya di Indonesia. Secara administratif, desa ini terletak di Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara, dan berjarak sekitar 4 km atau sekitar 11 menit dari Pelabuhan Murhum.

Berdasarkan informasi dari website jadesta.kemenparekraf.go.id, Benteng Keraton Buton ini dibangun pada abad ke 15, saat Pemerintahan Sultan Buton ke III, yaitu La Sangaji, dan selesai pada tahun 1645 masa pemerintahan Sultan Buton VI yaitu La Buke. Benteng ini dibangun oleh masyarakat pribumi dengan menggunakan susunan batuan karst. Konon katanya batuan tersebut direkatkan dengan campuran putih telur, pasir, dan kapur. Adapun tinggi dan tebal tembok dari benteng Keraton Buton berbeda-beda, hal ini dikarenakan adanya perbedaan kontur tanah dan lereng bukit. Ketinggian benteng berkisar 1-8 meter, dan ketebalannya sekitar 0,5 -- 2 meter.

Pada tahun 2006, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) bersama dengan Guinness Book Of World Record menobatkan Benteng Keraton Buton sebagai benteng pertahanan terluas di dunia dengan luas 23,375 Ha dan keliling benteng sepanjang 2.740 meter. Benteng Keraton Buton terletak di puncak setinggi 100 mdpl. Dari ketinggian tersebut, kita dapat melihat pemandangan Kota Baubau beserta dengan selat Baubau dan pulau Muna yang berhadapan langsung dengan Kota Baubau.

Makam-Makam di Benteng Wolio (Dokumentasi Pribadi)
Makam-Makam di Benteng Wolio (Dokumentasi Pribadi)

Benteng yang dibangun mengelilingi kompleks istana dan berfungsi sebagai benteng pertahanan ini terdiri dari bastion-bastion, pintu gerbang, benteng kecil, parit, dan sistem persenjataan seperti meriam. Selain itu, juga terdapat masjid kuno, makam-makam sultan, dan peninggalan lainnya yang telah berusia kurang lebih setengah abad.

Tidak ada tiket masuk yang perlu dibayar untuk memasuki kawasan benteng ini. Pengunjung yang masuk juga memiliki area yang lapang untuk memarkirkan kendaraannya sembari menikmati kemegahan benteng dan pemandangan Pulau Buton dari ketinggian sini. Batu-batu benteng masih sangat kokoh untuk ditapak oleh pengunjung lokal maupun mancanegara.

Berbagai tanda yang telah ditinggalkan oleh waktu, dan alam sungguh membekas pada batu-batu tersebut. Setiap lubang besar dan kecil pada batu yang terbentuk karena pukulan air hujan dari masa ke masa, serta aneka lumut yang agak mengering saat dikunjungi kala Baubau sedang bercuaca panas.

Rumah Penduduk dan Saung-Saung di Benteng Wolio (Dokumentasi Pribadi)
Rumah Penduduk dan Saung-Saung di Benteng Wolio (Dokumentasi Pribadi)

Kini, di dalam benteng masih terdapat rumah-rumah penduduk berarsitektur Buton yang dihuni oleh masyarakat setempat. Pohon-pohon berbuah tropis, dan tanaman-tanaman berbunga indah tumbuh subur di depan rumah mereka. Adapun warga yang juga berbisnis di rumahnya, seperti menjual makanan, minuman, dan pulsa. Suasana cukup tenang di sini, kicauan burung, dan suara hewan-hewan peliharaan warga terdengar dengan jelas. Terdapat pula saung-saung yang dibangun untuk berehat, gerobak-gerobak penjual makanan (seperti bakso ayam dan sapi), serta tong-tong sampah di berbagai titik untuk memastikan kebersihan lingkungan terjaga.

Senja di Benteng Wolio (Dokumentasi Pribadi)
Senja di Benteng Wolio (Dokumentasi Pribadi)

Berdasarkan penuturan warga lokal, bila pagi sejuk, pengunjung Benteng Wolio dapat melihat pemandangan berkabut. Sedangkan kami berkunjung di sore hari, sehingga kebagian menikmati keindahan senja di sini. Garis-garis oren matahari perlahan-lahan membentang, menipis dan menghilang ke balik ufuk barat.

Dahulu kala, Benteng Keraton Buton yang merupakan benteng pertahanan sehingga musuh di luar tidak bisa melihat kondisi dalam benteng, kini menjadi tempat untuk pengunjung mengagumi kekokohan warisan kuno dan keindahan Pulau Buton. Satu sisi bisa melihat ke arah laut dan kapal-kapal yang berlayar, satu sisi melihat ke kota Baubau, serta banyaknya pohon kapas yang menjulang tinggi di beberapa sisi benteng.

Pemandangan dari Benteng Wolio (Dokumentasi Pribadi)
Pemandangan dari Benteng Wolio (Dokumentasi Pribadi)

Selain itu, pariwisata kini juga didukung oleh kreativitas lokal dan kecanggihan teknologi. Tingginya minat wisatawan ditemani pemandu yang bisa menjelaskan sejarah suatu tempat, sekaligus membantu mendokumentasikan liburan dari berbagai arah menjadi suatu tren yang mendorong kreativitas lokal di dunia pariwisata. Setiap sisi benteng dapat menjadi tempat foto estetik, bahkan dengan kamera drone dapat terbang tinggi memotret kemegahan benteng dari dalam maupun luar.

Foto dari Celah Pengintai Bastion Kalau Benteng Wolio (Dokumentasi Pribadi)
Foto dari Celah Pengintai Bastion Kalau Benteng Wolio (Dokumentasi Pribadi)

Festival Kreatif Lokal oleh Adira Finance dalam Mendukung Perkembangan Ekonomi dari Sektor Pariwisata

Festival Kreatif Lokal adalah salah satu dari Program CSR Tahunan Adira Finance (yang disebut Sahabat Lokal), di mana program ini bertujuan untuk memberdayakan ekonomi lokal di pelosok negeri sehingga ekonomi dapat tumbuh dan secara jangka panjang akan dapat memperkuat sektor ekonomi negeri Indonesia. Festival Kreatif Lokal (FKL) ini terdiri dari:

Untuk informasi lengkap tentang FKL bisa dilihat di website adira.id/e/fkl2022-blogger

Adapun 5 desa yang telah dijadwalkan pelaksanaan kegiatan Desa Wisata Ramah Berkendara sejak September hingga November 2022 meliputi Desa Carangsari (Kabupaten Badung), Desa Wisata Alamendah (Kabupaten Bandung), Desa Sanankerto (Kabupaten Malang), Desa Karanganyar (Kabupaten Magelang), dan Kampung Wisata Rejowinangun (Kota Yogyakarta). Namun, tentu tidak memungkiri potensi desa wisata lain sebagai desa wisata ramah berkendara, dan perlu tetap dieksplorasi.

Desa Limbo Wolio Ramah Berkendara

Jalan raya di Pulau Buton, khususnya yang memang kami lalui selama beberapa hari menuju destinasi-destinasi wisata adalah jalan aspal. Walaupun ada beberapa tempat yang aspalnya mulai rusak berlubang, dan ada 1 jalan yang kami lalui sore itu banyak feses sapi di tengah-tengah jalan, yang mana sapi-sapi sedang makan rumput di pinggir jalan tersebut (lupa jalan dari mana ke mana, hehehe).

Jalanan di Kota Baubau (Dokumentasi Pribadi)
Jalanan di Kota Baubau (Dokumentasi Pribadi)

Jalanan di Pulau Buton juga dilengkapi dengan penerangan yang memadai. Baik pertamina, pertamini, maupun penjaja bensin eceran (dari botol) banyak dijumpai di sepanjang jalan. Petunjuk jalan pun tertata rapi. Bila terjadi sesuatu yang kurang menyenangkan pada kendaraan, bengkel otomotif juga gampang ditemui. Tempat parkir tersedia untuk memberhentikan kendaraan saat ingin menikmati keindahan maupun berfoto-foto di tempat wisata tersebut. Beberapa tempat parkir perlu berbayar, sebagai tanda terima kasih sudah membantu menjaga keamanan kendaraan, dan juga merupakan salah satu sumber penghasilan warga lokal yang sudah membangunkan pondok kecil sebagai tempat parkir.

Demikian, memang pariwisata Indonesia perlu dimajukan secara kreatif dan arif. Setiap pengunjung datang untuk mengagumi dan menjaga keasrian tempat, serta memahami dan menjunjung tinggi kebudayaan lokal. Kemudian, mendokumentasikan dalam bentuk foto, video, tulisan, maupun karya lainnya dan menyebarluaskan ke media sosial maupun media massa agar dapat membantu meningkatkan ekonomi Indonesia, salah satunya dalam sektor pariwisata. Ini karyaku, mana karyamu?

Referensi

Jejaring Desa Wisata. 2022. 50 DESA WISATA TERBAIK Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022. Available online at https://youtu.be/buit8ks1a48 [diakses pada tanggal 1 November 2022].

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2022. Berkunjung ke Benteng Keraton Buton (Benteng Wolio). Available online at https://jadesta.kemenparekraf.go.id/atraksi/berkunjung_ke_benteng_keraton_buton_benteng_wolio [diakses pada tanggal 1 November 2022].

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. 2022. Desa Wisata Limbo Wolio. Available online at https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/limbo_wolio [diakses pada tanggal 1 November 2022].

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun