Ini adalah pengalaman pertama kali saya ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika ClickXKreatoria mengadakan jalan-jalan ke Kuningan, saya langsung mendaftarkan diri. Sangat berharap menjadi peserta terpilih yang ikut dalam tur. Alhamdulillah, Allah ijabah keinginan saya. Amazingnya, perjalanan ke Kuningan ternyata bersama Baraya Travel. Double pengalaman pertama, pengalaman pertama ke Kuningan dan pengalaman pertama naik Baraya Travel.
Malamnya kami menginap di rumah Mba erin, salah satu peserta tur Kuningan. Mba Erin juga yang menjadi pemandu selama perjalanan di Kabupaten Kuningan. Semua itu karena Kuningan adalah kampung halamannya Mba Erin.
Kami sampai di rumah Mba Erin sesaat sebelum azan Maghrib berkumandang. Disambut penuh kehangatan oleh keluarga Mba Erin, ada ibu dan abah. Rumah Mba Erin yang sangat asri dan sejuk karena dikelilingi oleh pepohonan. Ada beberapa pohon manga yang sedang berbunga dan ada buah naga merah yang kebetulan sedang ada yang matang. Abah langsung memetik dengan tangan terbuka buah naga yang sudah merekah itu.
Ternyata Ibu Mba Erin sudah menyiapkan cemilan dan hidangan makan malam untuk disantap. Ada satu masakan yang belum pernah saya temui yaitu tumis picung muda. Picung muda yaitu kluwak yang masih putih. Ada beberapa proses perendaman buah picung agar bisa dikonsumsi. Kalau salah dalam mengolahnya, bisa-bisa keracunan karena buah picung mengandung racun sianida.
Hal menarik lainnya adalah air yang digunakan oleh keluarga Mba Erin dan masyarakat Desa Cimara umumnya berasal dari pegunungan. Pantas segarnya beda ketika mandi. Air tersebut dialiri melalui pipa-pipa ke seluruh rumah warga. Airnya jernih dan sangat segar.
Perut penuh dengan makanan dan mengobrol sebentar di teras rumah Mba Erin yang sejuk, kami beristirahat agar tenaga bisa full energy lagi besok harinya.
Pagi-pagi sebelum subuh beberapa di antara kami sudah ada yang mandi pagi. Air pegunungan yang sejuk sangat menyegarkan dibawa mandi pagi. Tidak dingin dan malah membuat enak. Rencananya kami ingin mengejar sunrise di Gunung Tilu dan Gunung Bokor perbatasan Kabupaten Kuningan Jawa Barat dengan Kabupaten Brebes Jawa Tengah dari atas saung yang ada di dekat sana. Kami berjalan kaki sekitar satu kilometer lebih menuju saung. Syahdunya udara pagi membuat menambah semangat olahraga pagi. Pemandangannya benar-benar indah. Begitu besar keindahan ciptaan Tuhan. Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?
Puas menikmati pagi di saung yang menghadap Gunung Tilu, kami balik ke rumah Mba Erin lagi. Sarapan nasi goreng yang dimasak oleh Mba Tati. Sedapnya. Selanjutnya kami bersiap-siap menuju destinasi berikutnya yaitu Gua Indrakila.
Sebenarnya, menurut Mba Erin, untuk mencapai Gua Indrakila bisa ditempuh dari rumahnya dengan berjalan kaki sekitar 20 menitan saja. Sedangkan kalau menggunakan mobil, bisa sejam lebih karena harus memutar jalan lebih jauh. Beberapa peserta ada yang merasa tidak kuat jalan kaki akhirnya diputuskan berangkat menuju Gua Indrakila dengan menggunakan mobil. Mobilnya tentu saja menggunakan Baraya Travel.
Perjalanan ternyata ditempuh sekitar 1,5 jam. Pak Firman membawa romobongan Clickers dengan baik sekali. Jalan berlubang pun tetap kami nyaman berada di atas Baraya Travel. Terbaik sih.
