Mohon tunggu...
Ratna Sugiyati
Ratna Sugiyati Mohon Tunggu... guru -

membahagiakan orang yang baik pada kita adalah suatu kewajiban, jangan membuatnya kecewa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Desain Kurikulum Pendidikan Karakter Shirah Nabawi (Rasulullah SAW dan Para Sahabat)

21 Juni 2017   08:13 Diperbarui: 21 Juni 2017   08:53 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

No

Kisah

Implementasi

1

kisah Pada Perang Badr. Rasulullah SAW dan Para Sahabat berhasil memenangkan perang Atas Izin Allah SWT yang mengutus para malaikat dengan menunganggi kuda ikut turut berperang membantu Rasulullah dan para umatnya.
Kemudian para tawanan yang ditawan tetaplah disikapi dengan baik oleh Rasulullah dan para umat
Implementasinya dalam pendidikan.
Anggap saja siswa yang nakal adalah para musuh dalam perang Badr (tawanan perang), maka dalam hal ini pendidik juga dapat meneladabi sikap Rasulullah yang mana tetap bersikap baik, sabar serta melihat adakah kesungguhan dari anak didik itu untuk berubah, jika ada kesungguhan maka tetaplah berikan nasihat dan dekatilah anak itu dengan kasih sayang

2

Seorang buta yang menghina Rasulullah SAW, namun Rasulullah SAW tetap sabar bahkan selalu memberi makan dan menyuapi orang buta tersebut dengan lembut, bahkan orang buta tersebut tidak mengetahui bahwa yang selalu menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW yang selalu ia benci. Setelah mengetahui Rasulullah SAW akhirnya pun orang buta tersebut masuk Islam.
Dalam hal ini seorang guru dapat meneladani sikap Rasulullah SAW yang sabar dan lembut kepada anak didiknya, walaupun anak didik tersebut nakal, tetap bersikap dengan penuh kasih sayang dan selalu memberikan contoh yang baik pada anak didik tersebut

3

Ketika Rasulullah SAW hijrah dari Mekah ke Madinah, yang dilakukan Rasulullah beserta sahabat muhajirin setibanya di Madinah adalah membangun masjid. Juga ketika beliau beristirahat di daerah Quba selama 14 hari. Masjid yang dibangun pertama kali di Quba dikenal dengan Masjid Quba dan di Madinah dengan sebutan Masjid Nabawi. Di masjid itulah Rasulullah mendidik dan membina para sahabatnya hingga menjadi muslim yang taat dan tangguh. Di masjid itu pula Rasulullah SAW mempersatukan kaum Muhajirin dan Anshar menjadi satu saudara. Masjid di jadikan tempat untuk mengatur pemerintahan, mengatur strategi untuk menaklukkan kaum yang membenci Islam dan tempat untuk menuntut ilmu.
Sekolah seharusnya menjadi tempat menuntut ilmu akan tetapi sekarang ini sekolah menjadi aksi tindakan asusila baik dari oknum guru, ataupun karyawan bahkan siswa didiknya.
Implementasinya:
Yang harus dilakukan adalah memperbaiki karakter guru itu sendiri, jika guru merupak sosok yang berakhlak baik, maka dapat menjadi contoh bagi siswa.
Akan tetapi menumbuhkan karakter baik pada anak didik tentunya juga lingkungan sekolah berpengaruh, yang mana lingkungan sekolah mempunyai aura Islamiah, baik kurikulumnya, dan guru serta karyawan, karena dengan akhlak yang baik dan melekat prestasi akan meningkat.

4

Ketika ada seseorang yang suka mencuri dan merampok ingin bertaubat, pencuri itu bertanya pada Rasulullah SAW tentang amalan apa yang paling baik dilakukan. Kemudian Rasulullah SAW menjawab "berkata Jujur". Suatu saat si pencuri ini ingin merampok, namun ia berfikir lagi, "bagaimana jika Rasulullah bertanya apakah aku masih merampok atau tidak". Jika menjawab tidak, berarti ia berbohong. Maka sejak itu si pencuri itu tidak pernah lagi mencuri.
Dalam hal ini Rasulullah SAW mengetahui apa yang dilakukan oleh pencuri itu, maka Rasulullah SAW mengatakan bahwa amalan yang paling baik adalah berkata jujur,
Implementasinya:
Seorang pendidik harus mengetahui apa yang dibutuhkan seorang anak didiknya, apa yang dapat menjadikannya diri anak didiknya itu dapat bersikap baik.
Misalnya:ada seorang anak didik yang pendiam, dikelas tidak memperhatikan gurunya, hobinya hanya membaca buku kesukaanya. Maka dalam hal ini guru dapat bersikap tetap baik, serta berpura-puralah untuk meminta tolong pada anak itu (dengan alasan guru sangat sibuk dan tidak sempat baca buku itu) untuk membacakan buku yang guru berikan pada anak itu (bukunya berisinya berkaitan tentang kesuksesan meraih cita, motivasi) dan minta tolong pula setelah buku selesai dibaca, kemudian anak itu menceritakan pada guru tentang bukunya.
Secara tidak langsung anak itu akan terbuka hatinya setelah membaca buku serta merasa diperhatikan oleh guru tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun