Mohon tunggu...
Zein Alaydrus
Zein Alaydrus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya hanya menulis dari apa yang saya amati dan rasakan...

Selanjutnya

Tutup

Politik

Taktik Permainan Prabowo

13 Juli 2014   18:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:27 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Poltrackting
53,4
46,6

Penting dicatat, sebagian besar dari lembaga-lembaga ini telah terkenal dan dihargai atas integritas, profesionalisme dan kemampuan teknis mereka dalam survey metodologis- reputasi ini didapatkan dengan track record menghasilkan hasil hitung cepat yang akurat sejak 2004, pada saat pilpres dan pilkada pertama diberlakukan. Bahkan RRI (Radio Republik Indonesia), saluran resmi pemerintah Indonesia –pendatang baru dalam bisnis hitung cepat- mendapatkan apresiasi atas hitung cepatnya di Pileg 2014; hasilnya ternyata paling mendekati hasil hitungan resmi KPU. Fakta tentang lembaga-lembaga survey yang kredibel menyatakan temuannya bahwa Jokowi memenangkan Pilpres, dan dengan hasil yang relatif sama, maka dapat dikatakan bahwa secara statistik tidak mungkin Jokowi tidak muncul sebagai pemenang dalam hitungan resmi KPU yang dilakukan tanpa kecurangan.

Berdasarkan hasil hitung cepat tersebut, Jokowi pada tanggal 9 Juli mendeklarasikan kemenangannya dalam Pilpres (walaupun tanpa menggebu-gebu), dia mengingatkan pendukungnya untuk secara cermat mengawasi hitungan resmi surat suara dalam dua minggu ke depan. Tetapi, pada saat yang sama, empat lembaga survey menghasilkan hitung cepat yang menunjukkan kemenangan Prabowo Subianto, walaupun hanya dengan selisih yang lebih tipis.

Lembaga Survey
Jokowi-Kalla
Prabowo-Hatta

Puskaptis
48,0
52,0

Indonesia Research Centre (IRC)
48,9
51,1


Lembaga Survey Nasional (LSN)
49,5
50,5

Jaringan Suara Indonesia (JSI)
49,9
50,1

Berdasarkan hitung cepat empat lembaga ini, yang jumlahnya lebih kecil dibandingkan dengan yang memenangkan Jokowi, Prabowo Subianto juga mendeklarasikan kemenangannya. Sebagai konsekuensinya, Indonesia saat ini berada dalam kebingunan politik, ketidakpastian dan bahkan instabilitas, dalam dua minggu menjelang pengumuman hasil resmi yang akan disampaikan oleh KPU pada tanggal 22 Juli.

Bagaimana kebingungan ini bisa muncul? Kita harus menarik garis lurus bahwa hal ini tidak disebabkan oleh adanya lembaga-lembaga survey yang memiliki kredibilitas yang sama yang menghasilkan hasil hitung cepat yang sama legitimasinya. Sebaliknya, kebingungan ini adalah bagian dari strategi yang sengaja diambil untuk mengaburkan hasil pilpres yang sebenarnya membuka ruang untuk mencapai kemenangan melalui cara yang manipulatif, sebuah strategi yang telah lama dipersiapkan. Sebagaimana diketahui umum, salah satu penasehat strategi Prabowo, Rob Allyn, terkenal tidak hanya ahli dengan strategi kampanye negatif tetapi juga dengan memproduksi survey yang menciptakan kesan seolah-olah kandidat yang elektabilitasnya rendah adalah kandidat yang kompetitif, dan menciptakan kebingungan publik untuk melakukan manuver sehingga kandidat yang bersangkutan mendapatkan posisi yang diinginkan. Allyn sudah terkenal melakukan strategi ini di pemilu Meksiko dan sepertinya Indonesia merupakan lahan yang subur untuk melakukan metode yang sama.


Langkah 1: Memperkeruh Statistik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun