Mohon tunggu...
Zatil Mutie
Zatil Mutie Mohon Tunggu... Guru - Penulis Seorang guru dari Cianjur Selatan

Mencintai dunia literasi, berusaha untuk selalu menebar kebaikan melalui goresan pena.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

20 Kuliner yang Ada dalam "Pulang Sambung" Khas Hajatan Sunda

28 Januari 2021   14:51 Diperbarui: 28 Januari 2021   15:01 3684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap daerah di Indonesia punya keunikan dan ciri khas tersendiri dalam beragam jenis kuliner. Biasanya kuliner tradisional ini sering sekali disajikan pada acara khusus masyarakat. Misal, acara pernikahan, khitanan, selamatan bayi, tujuh bulanan, atau acara adat lainnya.

Di tatar Sunda salah satunya, pada acara hajatan masih memegang teguh prinsip penggunaan kuliner tradisional, baik itu penganan, atau masakan utama. Kali ini mau membahas makanan tradisional apa saja yang masih dilestarikan.

Di daerah saya, Cianjur selatan. Kebiasaan yang masih berlaku adalah adanya istilah nyambungan. Yaitu memberikan amplop kepada pemilik hajatan yang nantinya akan "dipulang" alias diberi makanan atau berkat dari si empunya hajat.

Nah, apa sajakah makanan tradisional yang wajib ada pada acara hajatan Sunda? Yuk kita ulas satu per satu.

1. Peuyeum

dok.pri
dok.pri

Peuyeum atau yang digunakan pada acara kenduri atau hajatan adalah tape ketan. Bisa ketan hitam atau ketan putih, atau tape hajeli.

Peuyeum ini sangat erat kaitannya dengan budaya Sunda. Kalau secara kasar tak ada kenduri jika tidak ada peuyeum ketan. Kalau kata para sepuh pamali. Peuyeum ketan memang sangat khas dengan bentuk dan cara pembuatannya.

Konon katanya, jika membuat tape ini jangan dibantu atau dibuat oleh wanita yang sedang haid. Kelak jika tape matang akan ada bintik merahnya. Entah ini mitos atau apa, memang sering ditemui hal seperti ini.

2. Ulen atau uli

Dok.pri
Dok.pri

Ulen atau uli adalah penganan yang sama berasal dari beras ketan. Hanya saja proses pengolahan yang berbeda menjadikan ulen ini punya cita rasa khas, gurih cocok jika dicocol dengan peuyeum.

3. Jawadah

Dok.pri
Dok.pri
Kuliner yang satu ini mirip sekali dengan dodol hanya saja penyajian yang dikemas dalam daun nangka membuatnya memiliki harum yang khas. Lembut berpadu dengan legitnya gula merah. 

Jawadah ini mulai langka ditemui di acara hajatan gansis. Jadi kalau masih nemu makanan ini, rejeki nomplok.

4. Bugis

Dokpri
Dokpri

Salah satu kue basah dengan bahan dasar tepung ketan ini sering wara-wiri di acara besar. Cita rasa unti atau di sunda disebut anten berpadu dengan kenyal tepung ketan. Ada juga yang mengisi unti ini dengan kacang hijau yang sudah dibuat bubur semi kering. Rasanya dijamin nampol.

5. Semprong

Dok.pri
Dok.pri

Kue yang sering dibentuk seperti pipa atau segi tiga ini. Terbuat dari tepung beras, dicetak dalam cetakan khusus yang sudah jarang dijual belikan di pasaran. Di daerah ane beruntung masih banyak pembuat kue ini. Rasa manis atau gurih adalah varian dari kue renyah ini.

6. Cuhcur

Dokpri
Dokpri

Cuhcur atau cucur ini memiliki bentuk unik. Mirip gunung api yang sudah meletus. Kue ini masih berasal dari tepung beras dan terigu, aroma gula merah yang lumer ketika gigitan pertama melahap kue ini.

Pembuatannya lumayan lama. Karena membuatnya harus satu per satu digoreng. Dan digoyang-goyang dengan lidi. Pokoknya harus ekstra sabar.

7. Kue ali atau cincin

Dokpri
Dokpri

Kue manis berbentuk mirip donat ini terbuat dari tepung beras dan gula jawa. Rasanya legit dan lembut.

8. Bidara

Dok.pri
Dok.pri

Bidara atau di daerah lain disebut telur gabus. Bedanya bidara ini dibentuk aneka pola. Rata-rata angka 8. Namun saat ini lebih banyak motif telur gabus.  Di sunda yang sering dipakai itu bidara manis

9. Wajit

Dok.pri
Dok.pri


Wajit atau wajik merupakan penganan yang manis dengan tekstur kenyal dari ketan berpadu kelapa parut. Bentuknya khusus memanjang dengan kertas roti aneka warna.

10. Gegeplak

Dok.pri
Dok.pri

Gegeplak atau angleng ini sejenis dodol hanya berbeda bentuk dan teksturnya. Jika jawadah lebih basah. Ini justru kering di luar tapi lembut didalam. Aroma jahe dan parutan kelapa akan memanjakan lidah anda.

11. Sumatra

Dok.pri
Dok.pri

Entah mengapa kue ini disebut sumatra kalau di daerah  saya. Sumatra ini dibuat home made. Dari tepung beras dan gula putih plus kelapa sangrai. Rasanya mantul.

12. Aster atau kue bangket

Dok.pri
Dok.pri

Kue ini memang bukan kue tradisional. Tapi tetap selalu ada dalam acara hajatan.

13. Ampyang

Dokpri
Dokpri

Eits bukan berondong ini ya. Ampyang terbuat dari nasi yang dicuci bersih dijemur dan digoreng lalu dibentuk dengan isian gula merah dan ketan. Atau ada juga yang langsung diuleni fla gula merah.

14. Tengteng

Dokpri
Dokpri

Tengteng ini hampir sama dengan ampyang hanya beda cara pembentukan dan gula. Gula pada tengteng adalah gula pasir.

15. Amrang-amrang

Dokpri
Dokpri

Amrang-amrang ini adalah penganan khusus bercita rasa asin gurih. Terdiri dari:

*Ranginang

Dokpri
Dokpri


*Opak sampeu/kicimpring

Dokpri
Dokpri

*Rangining

Dokpri
Dokpri

*Dapros

Dokpri
Dokpri

*Gogodroh

Dokpri
Dokpri

*Opak ketan

Dokpri
Dokpri

Itulah kuliner khas sunda yang selalu ada dalam acara hajatan. Bagaimana di daerah Kompasianer? Yuk share di kolom komentar.

Cianjur, 28 Januari 2021

Zatil Mutie

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun