Mohon tunggu...
Zata Al Dzahabi
Zata Al Dzahabi Mohon Tunggu... Penulis & Konten Kreator Multi Talenta

Melihat berbagai peristiwa dari berbagai manusia dan berbagai sudut pandang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Kekayaan Migas di Laut Ambalat jadi Ancaman Konflik Militer Indonesia-Malaysia! Apakah Kita Bisa Berdamai?

17 Agustus 2025   20:56 Diperbarui: 17 Agustus 2025   20:56 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
peta posisi Laut Ambalat (Sumber: Bloomberg Technoz)

Pertemuan antara Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Malaysia menjadi momentum penting dalam upaya diplomatik ini, pertemuan tingkat tinggi ini digunakan untuk mempercepat proses perundingan dan menegaskan kembali komitmen politik untuk mencari solusi. 

Meskipun diplomasi terus berjalan negosiasi ini tidak berjalan mulus, Indonesia mengklaim Ambalat berdasarkan statusnya sebagai negara kepulauan sesuai UNCLOS 1982. 

Sementara Malaysia mengklaim berdasarkan peta yang dibuatnya secara sepihak, pada tahun 1979 dan kedaulatan atas pulau-pulau di dekatnya. 

Perbedaan ini membuat negosiasi penetapan batas wilayah menjadi rumit, bagi Indonesia Ambalat adalah sesuatu yang tidak bisa dikompromikan karena pemerintah Indonesia secara konsisten menyatakan wilayah itu adalah bagian dari NKRI. 

Lorenzo Anugrah Mahardhika Jurnalis Bisnis.com menjelaskan, terkadang  ketegangan di lapangan seperti insiden manuver kapal patroli militer pada tahun 2005 dan 2009. 

Hal ini dapat mengganggu proses diplomasi dan menimbulkan kembali ketegangan, namun setiap insiden selalu diikuti dengan komunikasi di tingkat kementerian luar negeri untuk mencegah eskalasi. 

Konfrontasi terparah terjadi pada bulan Maret dan April 2005, saat itu sejumlah kapal perang Malaysia (Tentara Laut Diraja Malaysia) memasuki wilayah perairan Indonesia di sekitar Karang Unarang. 

Kapal-kapal patroli TNI Angkatan Laut (TNI AL) seperti KRI Tedong Naga, dikerahkan untuk melakukan pengamanan dan pengusiran. 

Puncaknya pada 8 April 2005 terjadi insiden serempetan antara KRI Tedong Naga dengan kapal perang Malaysia KD Rencong di Karang Unarang, insiden ini membuat situasi sangat tegang dan hampir memicu pertempuran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun