Mohon tunggu...
Zahrotus Sorayya
Zahrotus Sorayya Mohon Tunggu... Civil Engineer -

an energy effiecient and greenbuilding enthusiast// Civil Engineering-Sepuluh Nopember Institute of Technology// PT. Holcim Indonesia, tbk

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

GESITS, Motor Listrik ITS Pembuka Gerbang Otomotif Ramah Lingkungan

24 Agustus 2017   23:57 Diperbarui: 27 Agustus 2017   10:07 1486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, yang menjadi pertanyaan, apakah dengan diterapkannya energi listrik akan membuat GESITS bebas dari tuduhan penghasil emisi?

Hal ini tidak mutlak memiliki jawaban IYA karena banyak faktor yang menentukannya. Bebas emisi terjadi ketika motor bekerja, namun tidak menimbulkan emisi CO2 dikarenakan menggunakan energi listrik. Namun, bagaimana dengan komponen yang lain seperti baterai lithium ion yang merupakan komponen vital dari produk ini?

Dirilis dari Swedish Energy Agency, ketika dalam proses produksi, baterai Lithium Ion bisa menghasilkan emisi carbon sebesar 150-200 KgCo2/hari untuk 1 KWH yang tersimpan dalam penyimpanan baterai. Inilah yang menyebabkan Motor Listrik tidak sepenuhnya bebas dari emisi CO2, walaupun penyebabnya tidak secara langsung. Selain itu, perawatan batteray Lithium Ion juga mengharuskan perhatian yang ekstra, dikarenakan jika waktu pengisian terjadi kelebihan daya, maka akan menyebabkan resiko ledakan dan kebakaran. Dan jika tidak diolah secara tepat, limbah battery Lithium Ion akan menjadi boomerang bagi kita sendiri karena dapat menyebabkan ledakan, kebakaran, dan pencemaran tanah.  

Bagaimana dengan listrik yang digunakan sebagai sumber tenaga oleh si GESITS? Dari data yang dikeluarkan oleh Ditjen Ketenagalistrikan, jika listrik tersebut dihasilkan dari energi fosil seperti pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, maka secara tidak langsung motor listrik tetap menyumbang besarnya emisi carbon.

Besaran dari emisi carbon dari energi listrik yang dihasilkan oleh Pembangkit listrik tenaga batubara adalah sebesar 0.742 Ton/MWH. Hal ini perlu mendapat perhatian walaupun emisi yang dihasilkan tidak sebesar jika menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Masa Depan Moda Transportasi Ramah Lingkunan

Melihat fakta-fakta di atas, motor listrik pun ternyata masih menyumbang emisi CO2 melalui lithium Ion battery dan melalui penggunaan energi listrik dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Berbeda jika energi listrik yang digunakan berasal dari energi terbarukan. Maka tantangan terbesar ada pada battery lithium Ion.

Tahap R&D (Research and Development) lebih lanjut perlu dilakukan agar menghasikan teknologi-teknologi baru dalam menemukan moda transportasi yang benar-benar ramah lingkungan.

Saat ini banyak produsen otomotif mulai melirik motor/mobil bertenaga surya. Isu global yang kian memanas terkait perubahan iklim yang ekstrim menjadi topik yang mendasari berbagai macam gerakan ramah lingkungan dan hemat energi.

Setelah diluncurkannya GESITS, semoga mampu menjadi pelopor bagi institusi lain untuk terus berinovasi dan berkarya demi bangsa. GESITS juga diharapkan untuk terus melakukan riset terkait pengembangan produk dan juga inovasi-inovasi bidang teknologi yang lain seperti penerapan solar panel pada kendaraan.

Selain motor, peluncuran mobil listrik GESITS sangat ditunggu kehadirannya. Mobil listrik ini, semoga bisa menambah daftar produk teknologi buatan dalam negeri yang membanggakan dan bisa membawa harum nama bangsa di kancah internasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun