Pandangan pertama ibarat tipuan fajar.
Sirna setelah terbit bersinar.
Fajar kedua katakan shubuh dengan benar.
Menanyakan hamba apa kabar?.
Akibat bergadang atau tipu muslihat setan.
Ada yang sekedar tunai kemudian menghilang.
Ada pula bahkan sama sekali tak mengindahkan.
Itulah wajah hamba kebanyakan.
Sedikit menyadari,yang lain nikmati selimut setan.
Mentari angkat kaki,hamba subha istilah sebagian.
Langit murka bagaimana bisa shubuh dan dhuha.
Kalau tahu pahalanya,walau merangkak ia paksa.
oh fajar...bantu kami sadar.
oh mentari..doakan kami tak mengulangi berlumur dosa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!