Mohon tunggu...
Zarmoni
Zarmoni Mohon Tunggu... Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Penggiat Seni, Adat dan Budaya Kerinci

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Perang Tanah Buludai

20 Juni 2022   05:00 Diperbarui: 20 Juni 2022   07:12 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun tradisi tersebut dihentikan dengan Keputusan Adat Siulak Mukai sekitar  tahun 1980-han, dikarenakan waktu itu perang sudah bukan dengan tanah lumpur saja, melainkan sudah main adu pukul kekuatan. Dimana para Hulubalang sudah menukar nilai seni dengan kekerasan.

Ketika perang berjalan, salah seorang “Alumnus” / “Mantan” Hulu Balang Perang Tanah Buludai menegur agar para pemuda tidak lagi berperang, karena kita sudah berbaur antara warga desa Mukai Mudik, desa Mukai Hilir dan desa Mukai Tengah, semuanya bersaudara.

Namun sang pemuda tidak mengontrol emosinya dan orang tua tersebut naik pitam, sehingga beliau meninggal dunia. Setelah peristiwa itu, maka Tradisi Perang Tanah Buludai dihentikan sampai sekarang ini.

*******Dinukil dari Almarhum  Mat Salim gelar Depati Intan (Jindah Susun Negeri) Tokoh Adat Siulak Mukai********** 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun