Namun tradisi tersebut dihentikan dengan Keputusan Adat Siulak Mukai sekitar tahun 1980-han, dikarenakan waktu itu perang sudah bukan dengan tanah lumpur saja, melainkan sudah main adu pukul kekuatan. Dimana para Hulubalang sudah menukar nilai seni dengan kekerasan.
Ketika perang berjalan, salah seorang “Alumnus” / “Mantan” Hulu Balang Perang Tanah Buludai menegur agar para pemuda tidak lagi berperang, karena kita sudah berbaur antara warga desa Mukai Mudik, desa Mukai Hilir dan desa Mukai Tengah, semuanya bersaudara.
Namun sang pemuda tidak mengontrol emosinya dan orang tua tersebut naik pitam, sehingga beliau meninggal dunia. Setelah peristiwa itu, maka Tradisi Perang Tanah Buludai dihentikan sampai sekarang ini.
*******Dinukil dari Almarhum Mat Salim gelar Depati Intan (Jindah Susun Negeri) Tokoh Adat Siulak Mukai**********
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI