Mohon tunggu...
Zaenal Abidin
Zaenal Abidin Mohon Tunggu... Freelancer - HMI CABANG SALATIGA

YAKIN USAHA SAMPAI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan "Germasi", Gerilya, Membaca, dan Aksi

22 Januari 2020   19:05 Diperbarui: 22 Januari 2020   19:04 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa artinya gerakan germasi? Gerakan germasi adalah berpaduan dari beberapa kata yang saya inisiasi dari buku gerpolek "gerilya, politik dan ekonomi" karya dari Tan Malaka. Disini saya mempunyai ide terkait gerakan germasi yaitu "gerilya, membaca dan aksi" saya kira gerakan germasi ini cocok untuk para pemuda-pemudi yang terpelajar dan seluruh masyarakat Indonesia.

Apa tujuan dari gerakan germasi? Tujuan dari gerakan ini bagi saya adalah senjata bagi para generasi terpelajar dalam menanggapi beberapa budaya kaum terpelajar, seperti yang kita ketahui secara umum, bahwa dunia kemahasiswaan mengalami stagnasi atau kemerosotan berpikir, baik budaya membaca atau diskusi terlebih dalam melakukan aksi.

Siapakah sang germasi itu? Dialah putra-putri, muda-mudi, mahasiswa-mahasiswi Indonesia, yang taat, setia dan peduli dengan kondisi literasi atau pergerakan mahasiswa yang harus dibangkitkan kembali ke citra sejati yaitu agent of change, mahasiswa sebagai pembawa perubahan.

Sang gerilya jangan sampai menghiraukan tempo lamanya dalam berjuang! Kalaupun berjuang itu membutuhkan waktu seumur hidup, sang gerilya harus selalu tabah dan bersenang hati atas apa yang dijadikan cita-citanya yaitu perubahan intelektual. 

Sang pembaca pun harus selalu istiqomah, bersabar dan tabah dalam aktifitasnya yaitu membudayakan minat baca bagi kaum pelajar ataupun masyarakat. Bukan waktu yang singkat untuk membumikan budaya membaca di atas bangsa yang masih rendah minat bacanya. Indonesia menempati ranking 60 dari 61 negara dalam hal literasi dan membaca. 

Dalam perihal membaca, rata-rata orang Indonesia menghabiskan waktu membaca yaitu sebanyak enam jam/minggu, data di ambil dari situs wartaekonomi.co.id. masih sangat rendah untuk ukuran bangsa yang berpenghuni penduduk terbesar ke-4 di dunia. 

Akhir-akhir ini gerakan mahasiswa serasa sudah mulai bungkam atau bisa di katakan jarang melakukan aksi turun ke jalan. Tidak terlepas para aktivis organisasi perjuangan ataupun pergerakan, baik yang mengatasnamakan organisasi islam atau organisasi kemahasiswaan.

Berbeda dengan gerakan mahasiswa pada saat berhasil menumbangkan kediktatoran pemimpin orba. Gerakan mahasiswa dalam menumbang G30-SPKI, Gerakan melawan PKI pada tahun 1947. 

Saya sebagai aktivis HMI Cabang Salatiga juga merasakan bahwa pergerakan mahasiswa di daerah ini pun mengalami stagnasi ataupun acuh terhadap kebijakan-kebijakan di Salatiga. Kurang kritisnya HMI dalam mengkritisi kebijakan yang di perlakukan oleh pemerintah kota Salatiga.

Faktor pendidikan lah yang membuat beberapa gerakan mahasiswa semakin minim, pasalnya adalah dunia perguruan tinggi menuntut untuk wisuda cepat, dan padatnya sistem SKS yang ada di bangku kuliah.

Berangkat dari gerakan kecil yang saya inisiasi yaitu germasi, harapannya akan menjadi gerakan yang bisa menggerakan minat baca, minat diskusi, dan syukur-syukur bisa membuat para muda-mudi mahasiswa semakin kritis dari hasil gerilyanya bergerak dengan dasar dari membaca dan diskusinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun