Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Indonesia Open, "Home of Badminton'" yang Tidak Akrab bagi Pebulu Tangkis Tuan Rumah

17 Juli 2019   09:56 Diperbarui: 17 Juli 2019   10:20 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: suara.com)

Indonesia Open yang diikuti oleh banyak pebulutangkis papan atas dunia secara resmi dibuka pada hari Selasa kemaren dengan mengambil tempat di Istora Senayan.

Bagi para pebulutangkis dari negara lain, bertanding di Indonesia Open (selain Indonesia Master) selalu menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Bagaimana tidak, atmosfer yang tercipta oleh para suporter tuan rumah dianggap sebagai hal yang tidak biasa, hal yang dianggap luar biasa oleh pebulutangkis negara lain.

Jika dibandingkan dengan pergelaran World Tour atau kompetisi selevel yang diselenggarakan di negara lain, untuk mendapatkan antusiasme penonton sejak hari pertama sangatlah sulit, apalagi jika hari pelaksanaannya bertepatan dengan hari dan jam kerja. Tapi hal itu tidak berlaku di Indonesia.

Herttrich, pebulutangkis ganda putri asal Jerman mengatakan pada BWF "kami mendengar dari pemain lain bahwa turnamen di Indonesia sangat istimewa, namun ketika kami sampai disini, ini adalah hal yang luar biasa. Sekarang hari selasa jam 9 pagi dan mereka sudah sangat antusias. Saya berharap ada lebih banyak turnamen seperti ini."

Hal yang sangat wajar karena badminton adalah salah satu olahraga favorit di tanah air selain sepakbola. Badminton adalah cabang olahraga pertama dan yang secara konsisten terus mengharumkan nama Indonesia di berbagai event olahraga dunia terutama Olimpiade.

Banyak pemain-pemain Indonesia dari cabang olahraga ini yang namanya mendunia seperti Rudy Hartono, Liem Swie King, Christian Hadinata, Susi Susanti, Rexy Mainaky/Ricky Soebagja, Taufik Hidayat, dan masih banyak lagi yang lainnya. Bahkan salah satu kejuaraan badminton diambil dari nama putra bangsa pendiri BPSI, Dick Sudirman.

Jadi sangat wajar jika antusiasme penonton di Indonesia sangatlah tinggi. Jika boleh dibandingkan dengan sepakbola di Inggris yang selalu disebut sebagai 'the home of football', maka bolehlah Indonesia dijuluki sebagai 'home of badminton'.

 "Dari segi atmosfer, ini adalah turnamen paling istimewa di dunia, sungguh menakjubkan bagi kami para pemain untuk merasakan atmosfer ini dan dukungan yang kami dapatkan di sini, tidak seperti tempat lain di dunia. Saya tidak tahu berapa banyak peluang yang akan saya dapatkan, tetapi saya berusaha sebaik mungkin untuk benar-benar menikmati ketika saya bermain di sini. Saya menyebutnya 'home of badminton', ini adalah tempat yang sangat istimewa untuk bermain." Ucap Hans-Kristian Vittinghus, pebulutangkis asal Denmark seperti dikutip dari BWF.

Meskipun dijuluki 'home of badminton', namun nasib pemain Indonesia pada turnamen ini bisa dibilang cukup menyedihkan. Dalam sepuluh tahun terakhir atau tepatnya sejak tahun 2009, hanya ada 4 pemain/pasangan Indonesia yang bisa menjadi juara. Simon Santoso di cabang tunggal putra tahun 2012, ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di tahun 2013 dan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya di tahun 2018 serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran tahun 2017 dan 2018.

Bahkan untuk cabang tunggal putri dan ganda putri, Indonesia selalu puasa gelar sejak sepuluh tahun terakhir. Ganda putri terakhir dikuasai Indonesia pada tahun 2008 melalui pasangan Vita Marissa/Liliyana Natsir, sedangkan untuk tunggal putri, terakhir pemain Indonesia yang keluar sebagai juara dinomor tersebut adalah Ellen Angelina pada tahun 2001 atau 18 tahun yang lalu, itupun karena pebulutangkis asal China dan Korea tidak ikut serta.

Bagaimana dengan tahun ini?

Kans terbesar Indonesia yaitu pada cabang ganda putra dengan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya yang merupakan juara bertahan ditempatkan sebagai unggulan pertama dan tentu diharapkan mampu mempertahankan gelarnya. Selain itu dicabang ganda putra masih ada nama-nama seperti Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menjadi unggulan ke-4 dan 6.

Marcus Gideon/Kevin Sanjaya berhasil melaju ke babak kedua setelah mengalahkan pebulutangkis Jepang Takuto Inoue/Yuki Kaneko 20-22, 21-16 dan 21-14, sementara Berry Angriawan/Hardianto takluk dari pasangan Korea Selatan SolGyu Choi/Seung Jae Seo melalui rubber set 17-21, 21-11 dan 22-20. Dibabak kedua Marcue/Kevin akan berhadapan dengan pasangan India Rankireddy/Shetty.

Untuk pasangan ganda putra Indonesia lainnya Ricky Karanda/Angga Pratama, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf Santoso, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Rian Arianto baru akan bertanding hari ini.

Pada cabang ganda campuran yang dikuasai Indonesia dalam dua episode terakhir sepertinya akan menemui jalan terjal dengan pensiunnya Liliyana Natsir. Tontowi Ahmad yang sebelumnya berpasangan dengan Liliyana kini akan bermain bersama dengan Winny Oktavina Kandow tidak diunggulkan kali ini. Sementara pasangan Praveen Jordan/Melati Oktavianti yang diunggulkan ditempat ketujuh justru sudah tumbang di pertandingan hari pertama oleh pasangan Jerman Mark Lamsfuss/Isabel Herttrich dengan skor 22-20 dan 21-14.

Sedangkan pasangan Hafiz Faizal/Gloria Widjaja yang diunggulkan ditempat keenam, sudah harus saling berhadapan dengan pasangan Indonesia lainnya Rinov Rivaldi/Pitha Mentari dilanjutan pertandingan babak pertama hari ini. Pasangan ganda campuran Indonesia lainnya yang masih harus menyelesaikan pertandingan pertamanya hari ini yaitu Alfian Prasetya/Marsheilla Islami, Ronald/Annisa Saufika dan Tontowi Ahmad/Winny Kandow.

Pada tunggal putra Indonesia masih menaruh harapan pada duo Anthony Ginting dan Jonathan Christie. Namun langkah terjal menunggu keduanya dengan Kento Momota yang merupakan unggulan pertama berpeluang bertemu dengan Ginting di babak perempatfinal jika mampu memenangkan pertandingan kedua. Begitu juga dengan Jojo yang kemungkinan akan bersua pebulutangkis China, Lin Dan diperempatfinal jika menang pada pertandingan kedua. Namun jika Ginting dan Jojo berhasil menang di perempatfinal maka keduanya berpotensi untuk saling jegal di babak semifinal. Sementara Tommy Sugiarto dan Fritz Mainaky baru akan turun bertanding hari ini.

Untuk ganda putri, dua pasangan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan Nadya Melati/Tiara Nuraidah berhasil mengalahkan lawan-lawannya dan melaju kebabak kedua. Greysia Polii mengalahkan pasangan Jepang Ayako Sakuramoto/Yukiko Takahata 21-15 dan 21-16 sedangkan Nadya Melati/Tiara Nuraidah berhasil menundukkan pasangan Australia Setyana Mapasa/Gronya Somerville 21-15 dan 22-20. Sementara pasangan Yulfira Barkah/Jauza Sugiarto takluk dari pasangan Malaysia Mei Kuan Chow/Meng Yean Lee dengan skor identik 21-16 dan 21-16.

Tiga pasangan ganda putri Indonesia lainnya, Metya Cindiani/Vani Sukoco, Della Haris/Rizki Pradipta dan Agatha Imanuela/Virni Putri masih akan menyelesaikan pertandingan pertamanya hari ini.

Untuk tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung berhasil melaju kebabak kedua setelah mengalahkan Pompawee Chochuwong asal Thailand dengan skor 21-10 dan 21-8, sedangkan Ruselli Hartawan dikalahkan pebulutangkis Thailand lainnya Ratchanok Intanon dengan skor 21-14 dan 21-14. Dibabak kedua Mariska Tunjung akan berhadapan dengan Intanon yang juga merupakan unggulan ketujuh.

Sementara Lyanny Mainaky yang akan berhadapan dengan tunggal Malaysia Beiwen Zhang serta Fitriani yang menantang unggulan kedua asal China Yu Fei Chen baru akan bertanding hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun