Mohon tunggu...
zamsul bakhri
zamsul bakhri Mohon Tunggu... Auditor - Planter

Seorang planter, menghabiskan waktu bersama matahari

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Baik atau Buruk, Berikut 7 Perubahan Aturan Baru di Liga Premier Musim Depan

23 Mei 2019   14:13 Diperbarui: 23 Mei 2019   15:01 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wasit dan VAR (sumber : fifa.com)

Liga premier musim ini baru saja berakhir dan transfer musim panas belum juga dimulai, namun FA sudah mengeluarkan tujuh perubahan aturan yang akan diterapkan mulai musim depan.

Bebrapa revisi peraturan ini masih menimbulkan perdebatan di kalangan klub, pelatih dan pemain serta ada yang berpotensi menimbulkan konflik antara pemain dan suporter.

Berikut beberapa aturan yang direvisi oleh FA untuk Liga Premier musim depan;

Aturan 1 -- Pergantian pemain

Untuk mengurangi pemborosan waktu selama pergantian pemain, pemain yang diganti harus meninggalkan lapangan pada titik terdekat garis lapangan dari posisinya saat itu.

Pemain yang diganti biasanya akan berpura-pura tidak tahu atau sengaja menjauh dari sisi bagian bangku cadangan, kemudian akan berjalan dengan lambat meskipun wasit maupun pemain lawan memintanya untuk berjalan lebih cepat.

Tapi peraturan pergantian pemain seperti ini berisiko menyebabkan keributan antara pemain dan penonton, terutama untuk para pemain yang bermain di kandang lawan.

Aturan mengenai pemain yang diganti harus langsung menuju bangku cadangan atau terowongan pemain daripada keluar digaris terdekat sebenarnya dirubah pada tahun 1995 setelah terjadi keributan antara Eric Cantona dengan suporter tuan rumah Crystal Palace. Cantona yang berjalan menyusuri pinggir lapangan setelah diganti terus mendapat intimidasi secara verbal dari pendukung tuan rumah, akhirnya bereaksi dan melayangkan tendangan ke salah satu suporter yang tidak berhenti mengejek.

Pada pertandingan Divisi Championship antara Portsmouth dan Sunderland pekan lalu juga terjadi serangan oleh suporter tuan rumah terhadap pemain Sunderland, Luke O'Nien ketika akan menuju bangku cadangan.

Kekerasan di sepakbola sedang marak lagi terjadi. Dengan aturan baru yang memaksa pemain berjalan di depan pendukung, apalagi dihadapan suporter tuan rumah maka akan berpotensi terulangnya kejadian serupa.

Solusi yang mungkin lebih baik yaitu wasit harus menghentikan waktu saat pengantian pemain dilakukan sampai selesai seperti pada pertandingan basket, karena dengan demikian kesengajaan untuk membuang-buang waktu menjadi tidak ada.

Aturan 2 - Dinding tendangan bebas

Saat terjadi tendangan bebas dan ada pemain lawan yang membentuk pagar betis yang terdiri dari tiga pemain atau lebih, maka para pemain dari tim yang mendapatkan tendangan bebas tersebut tidak boleh berada satu meter disekitar pagar betis yang dibuat.

Pada setiap tendangan bebas yang langsung mengarah ke gawang, para pemain dari tim yang dilanggar pasti akan mencoba mengganggu pemain lawan yang membuat pagar betis dengan cara mendorong atau menghalangi mereka untuk melompat hingga menciptakan celah bagi sang penendang. Taktik ini, walaupun berpotensi menimbulkan sedikit ketengangan antar para pemain, namun sebenarnya masih cukup layak untuk digunakan di lapangan.

Tetapi akan menarik untuk dilihat, dengan tiga atau lebih pemain yang berdiri sebagai tembok yang tidak boleh didekati pemain lawan, maka jumlah pemain lawan di dalam kotak penalti akan lebih banyak. Dengan pemain lawan yang lebih banyak di areal kotak penalti, tentu akan membuat ruang yang lebih banyak jika bola tersebut dikirim sebagai umpan dibanding dengan ditendang langsung kearah gawang.

Jika demikian yang terjadi, mungkin akan tidak ada lagi pagar betis untuk menahan tendangan bebas lawan dengan para pemain memilih melakukan pengawalan man-to-man kepada pemain lawan dan dengan posisi antara penendang dan kiper yang tidak ada penghalang, harapan akan lebih besar bagi kiper untuk memblokir tendangan tersebut.

Aturan 3 -- Posisi bola ketika memulai pertandingan setelah dihentikan sementara tanpa adanya pelanggaran ataupun lemparan kedalam.

Yang biasanya terjadi saat ini, jika ada pemain yang cedera didalam lapangan atau beberapa hal lainnya, maka wasit akan menghentikan pertandingan meskipun posisi bola masih di dalam lapangan atau masih dimainkan, dan ketika dilanjutkan kembali maka bola akan diberikan kepada tim terakhir yang menguasai bola dan itu merupakan bagian dari fairplay.

Namun mulai musim depan, untuk jenis kejadian seperti itu, wasit akan menempatkan dua pemain lawan secara berhadapan dan menjatuhkan bola untuk diperebutkan keduanya. Dengan beitu maka sebenarnya akan menghilangkan salah satu sisi fairplay.

Aturan 4 - Perilaku penjaga gawang saat menghadapi tendangan penalti

Posisi penjaga gawang saat menghadapi tendangan penalti yaitu tidak boleh menyentuh mistar gawang, harus berdiri diatas garis gawang dan tidak boleh dibelakang garis gawang, dan yang paling penting, tidak boleh melakukan gerakan apapun.

Aturan berupa "tidak boleh melakukan gerakan apapun" akan membuat penjaga gawang harus tetap diam diposisinya hingga bola ditendang, bahkan untuk membuat gerakan tangan dan mengambil ancang-ancang terlebih dahulu pun tidak diperbolehkan.

Kemudia tidak boleh berdiri dibelakang garis gawang, penjaga gawang biasanya melakukan lompatan kecil kedepan untuk mendapatkan posisi diagonal kedepan gawang yang lebih baik untuk menutup sudut tembakan.

Jika ada gerakan dari bagian badan sebelum tendangan diambil, maka tendangan tersebut berpotensi diulang. Lalu bagaimana jika itu merupakan suatu kesengajaan yang dilakukan? Akankah penjaga gawangnya diberikan hukuman?

Aturan 5 - Tendangan gawang

Tendangan gawang dianggap sah apabilan pemain yang mengambilnya sudah menyentuh bola.

Perkembangan sepakbola belakangan ini, penjaga gawang dilibatkan untuk membangun serangan dari belakang dengan tidak tergesa-gesa melakukan tendangan langsung ke tengah lapangan.

Ketika seorang penjaga gawang memberikan tendangan gawang dengan cara mengoper ke salah satu pemain, bola tersebut harus diterima diluar kotak penalti. Namun saat ada lawan yang menekan, pemain tersebut dapat dengan sengaja menerima bola didalam area kotak penalti sehingga wasit akan menghentikan pertandingan untuk melakukan tendangan gawang kembali. Namun itu tidak akan berlaku lagi musim depan, karena penjaga gawang dapat melakukan operan terhadap rekan setimnya didalam area kotak penalti.

Aturan 6 - Bola yang mengenai tangan secara tidak disengaja

Penggunaan tangan atau lengan, walaupun tidak disengaja, yang memberikan keuntungan atas penguasaan bola, menciptakan peluang dan mencetak gol tidak akan lagi diizinkan.

Bola yang terkena tangan memang sudah dilarang namun kadang wasit akan menimbang untuk memberikan pelanggaran dengan melihat berdasarkan posisi tangan atau lengan tersebut aktif atau pasif.

Namun ini sementara berlaku untuk tim penyerang dan bukan untuk tim yang sedang bertahan. Dan polemik ini sepertinya akan belum selesai.

Aturan 7 -- Perayaan gol

Seorang pemain dapat diberikan hukuman kartu bahkan jika gol yang dicetaknya dianulir oleh wasit dan VAR.

Merayakan gol secara berlebihan seperti membuka baju atau berlari kearah tribun untuk merayakan bersama suporter dengan bersentuhan secara langsung memang akan mendapatkan hukuman kartu kuning. Namun untuk musim, meskipun gol tersebut dianulir oleh wasit setelah mendapatkan informasi dari VAR, si pemain akan tetap mendapatkan kartu kuning.

Apakah aturan ini akan membuat Liga Premier semakin baik atau malah sebaliknya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun