Mohon tunggu...
Bajang Sasak
Bajang Sasak Mohon Tunggu... lainnya -

Pram pernah berkata, "tulis, tulis, dan tulis meskipun tidak diterima penerbit. Suatu saat pasti berguna".

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketika Tokoh Bangsa Dijadikan Alat Kontrasepsi Politik

19 Maret 2014   22:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sudah menjadi tradisi dalam setiap penyelenggaraan pemilu, partai politik dan caleg-caleg dari parpol tersebut menggunakan foto seorang tokoh bangsa. Bisa kita lihat dari begitu banyaknya bener-bener caleg yang bertebaran dimana-mana. Dibelakang foto si caleg biasanya terdapat tokoh-tokoh naional yang tergolong pahlawan bangsa. Kebanayakan ialah tokoh seperti Soekarno dan KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur).

Fenomena ini jelas merupakan bagian dari taktik politik untuk meraup simpati dan dukungan rakyat demi kemengan si caleg dan parpol tertentu dalam kontestasi pemilu. NU sebagai salah satu ORMAS islam terbesar di Indonesia merupakan salah satu sasaran tembak. Mengapa? Karena jama’ah yang dimiliki NU begitu besar. Tentu dengan mengambil hati orang-orang NU merupakan keuntungan besar.

Secara kasat mata di wilayah pertarungan parpol yang paling getol memperebutkan suara NU adalah PPP dan PKB. Bahkan dalam kampanye terbuka yang dilakukan, foto Gusdur dipampang dengan ukuran yang begitu besar. Sedangakan untuk Bung Karno sendiri ternyata selalu dibawa-bawa dalam setiap kampanye yang dilakuan oleh PDIP. Maklum Megawati selaku pimpinan partai merupakan keturunan dari Bung Karno sendiri.

Sebenarnya sah-sah saja jika penggunaan nama tokoh bangsa dijadikan media mengambil simpati rakyat, tapi permasalahannya ialah ketika penggunaan nama tersebut sebatas meraih kekuasaan yang tidak diikuti oleh semangat membangun bangsa para tokoh tersebut. Sepakat atau tidak yang jelas jika demikian maka mereka hanya dijadikan alat penambah wibawa atau bahasa sederhananya ialah alat kontrasepsi politik yang bikin orang jadi nyaman dalam memilih parpol dan caleg-caleg tertentu. (sekedar ingin onani pikiran saja)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun