- Beberapa jenis sexual dimorphism bisa dibedakan jantan dan betina
Peran Burung Paruh Bengkok adalahÂ
zookori & ornitogami/oritopili,Â
mempercepat proses regenerasi alami hutan, merawat hutan.Â
Eksploitasi terhadap burung paruh bengkok sudah terjadi berabad-abad lalu seperti perburuan,
Dampak Ekploitasi adalah Penurunan populasi, Ancaman kepunahan, korelasi populasi liar dan perburuan kuat dan signifikan.
Perkumpulan Konservasi Kakatua Indonesia (KKI) established 2007. Our several actions: Research, Conservation program, Increasing population, Conservation awareness, Community development, Ecotourism
Research
1. Kakatua Kecil Jambul kuning di Jawa Timur (Pulau Masakambing), Sulawesi (TN Rawa Aopa Watumohai, Buton, Pulau Pasoso), NTB (Pulau Nusa Penida), NTT (TN Komodo)
2. Burung Paruh bengkok di Maluku (Ambon, Seram, Buru, Kep Aru), Maluku Utara (Bacan, Halmahera, Ternate Morotai), Jayapura (Peg Cyclop)
Perilaku Kawin, Kopulasi = masa berbiak. Diawali percumbuan 9 menit. Waktu kopulasi 15.00-16.00 (56,67%), 05.00-06.00 (30%) 07.00-08.00 (6.67%) dan 11.00-12.00 (6,67%). Kopulasi lebih banyak sore hari/pada kondisi cuaca yang mendung/setelah hujan. Rata-rata 1 menit 49 detik waktu kopulasi
Perlindungan lahan basah, burung air, dan burung pengembara di Indonesia
Why Bird?Â
Relatif mudah untuk diamati, Keanekaragaman jenis tinggi, Sensitif terhadap perubahan lingkungan, Memiliki berbagai karakter khas disesuaikan dengan habitatnya, Bioindikator lingkungan penting.Â