Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Selamat Ulang Tahun Kompasiana! Kukira Muara, Ternyata Samudera

22 Oktober 2021   14:45 Diperbarui: 22 Oktober 2021   19:36 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maka, kubiar diriku seperti seekor ikan kecil di lautan. Menikmati ketenangan ceruk-ceruk keheningan di kedalaman, agar tak mengusik terjangan gelombang pasang dan riak ombak di permukaan. Aku memilih tenggelam. Namun, tidak diam.

Kedua. Berbatas Melompati Batas

Dalam berbagai kesempatan, aku kerapkali menyebut diriku "orang hutan". Curup tempat kelahiran, sekaligus tempat berdiam dan menambang rezeki, kugambarkan seperti "hutan". Secara kata maupun makna.

Terkadang, hutan menjadi petilasan sepi menguak sunyi. Mencumbui embun, menyiangi cahaya mentari, menyaksikan kesahduan senja dalam pergantian hari. Atau merimbunkan bisikan kerinduan di butiran hujan yang berjatuhan.

Dan, mengubahnya menjadi senjata rekaan dengan peluru bersayap kata-kata.

Namun, tak pula mampu kubantah. Hutan memiliki titik batas dari keliaran negeri antah berantah. Perkelahian tak perlu serta ritual berjibaku dengan gulir waktu, menjadi alasan klise deretan berita dan barisan cerita.

Mungkin, alam memiliki caranya sendiri, agar orang-orang, termasuk aku tak perlu melampui batas.

Ulang Tahun ke-13 Kompasiana (foto Dokumentasi Kompasiana)
Ulang Tahun ke-13 Kompasiana (foto Dokumentasi Kompasiana)

Ketiga. Mengikat Tanpa Ikatan

Nyaris tiga tahun berlalu, aku merasakan ada ikatan di Kompasiana. Tentu saja bukan, tentang tulisanku yang tak seberapa, dan pasti kalah jauh dari legenda hidup di Kompasiana. Baik Secara kuantitas maupun kualitas.

Sebut saja Mamanda Tjiptadinata Effendi, Pak Katedra Radjawen, Mas Hendro Santoso, Suhu Susy Haryawan, Uda Irwan Rinaldi Tanjung, Prof Felix Tani, Pak Rustian Ansori, Mbak Suprihati, hingga Mbak Lilik Fatimah Azzahra. Aih, barisan nama ini akan semakin memanjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun