Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Kisah Badu dan Dapur Istri

27 Januari 2021   16:17 Diperbarui: 27 Januari 2021   16:22 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Dapur (sumber gambar: pixabay.com)

Badu (bukan nama sebenarnya), sedang dilanda resah. Januari sudah mulai diujung hari. Semua keresahan itu bermula dari urusan dapur.

Lima tahun lalu. Baru hari pertama pindah ke rumah tipe 36 berukuran 6x6 meter, istrinya sudah mengeluh. Karena rumah itu dibangun dan dibeli tanpa dapur.

Atas desakan dan ribuan alasan istri, sisa tanah di belakang rumah yang biasa digunakan untuk menjemur pakaian, diubah menjadi dapur. Jemuran berpindah ke depan rumah. Sesuai kesepakatan, maka belanja dapur harus irit, demi dapur impian.

Walau minimalis, disain dapur itu modern. Posisinya strategis, tanpa sekat ke ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Akhirnya, semua anggota keluarga lebih banyak berinteraksi di dapur. Dapur menjadi kerajaan sekaligus kekuasaan Istri Badu.

Istri Badu semakin sayang, saat kamar mandi dan WC juga dirombak total. Kali ini terpisah, tak lagi menyatu seperti disain bangunan awal rumah. Sehingga tak ada keributan serta antrian anak-anak di pagi hari.

Kedatangan mesin cuci, kulkas, dispenser, magic jar ditambah lagi peralatan memasak kue untuk lebaran, pemotong bawang, pengiris wortel dan bermacam alat elektronik lainnya. Walau semua kredit, keberadaan benda-benda itu, semakin menambah rasa sayang istri Badu.

Namun, keluhan baru muncul lagi. Karena peralatan di dapur semakin banyak. Kerajaan minimalis istri itu semakin padat. Istri Badu mulai membujuk dan sesekali merajuk. Sebab sudah tak lagi leluasa bergerak.

Anak-anak pun mulai malu, dan acapkali disindir tetangga. Gegara menjemur pakaian di depan rumah. Warna pakaian dalam mereka seringkali menjadi tebak-tebakan bagi teman-temannya. Terutama rajukan si sulung yang mulai beranjak remaja.

Dua tahun lalu, Badu kembali merombak dapur. Kali ini bertingkat dua. Dengan satu kamar untuk si Sulung dan satu ruang terbuka untuk menjemur pakaian. Biar efektif, satu kamar mandi kecil ditambahkan. Mesin cuci pun berpindah ke lantai dua. Agar kerja istri semakin mudah dan ringan.

Saat membangun dapur dulu, tabungan Badu terkuras. Saat membangun ulang dapur menjadi lantai dua, satu motor terjual. Kecuali istri, anak-anak dan tetangga Badu tak pernah tahu itu.

Akhir tahun kemarin, ada ajuan baru. Istri Badu butuh beberapa pot besar, serta halaman rumah mesti diubah menjadi taman. Sebab beberapa bunga yang dimiliki harganya mahal. Tak sesuai diletakkan di dalam kaleng bekas cat atau polybag. Alasan istri, "malu sama tetangga, Mas!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun