"Selamat!"
"Keren!"
"Yeaah! Congraaats!"
"Aku belum pernah! Hiks..."
Kata-kata ini akan selalu hadir di WAG Kompasianer yang kuikuti, jika ada artikel anggota grup yang terpilih menjadi Artikel Utama di Kompasiana. Selain nada puja-puji, juga diiringi kalimat tanya ajaib, "Bagi rahasianya, dong!"
Seru? Pasti! Karena menambah vitamin yang bernama semangat, kan? Tapi, tak jarang juga hadir chat sambil berbagi tulisan yang usai diunggah.
"Nitip, tapi gak biru!"
"Ikutan titip. Puisiku hanya lewat!"
"Gak biru, yang penting nulis! Mampir, ya?"
Kemudian akan ada fatwa dari para ahli hikmah, ahli tafsir dan psikolog penulis Kompasiana ((Ini aku ngarang, ya?) yang kebetulan online di grup. Dengan kata-kata bertanda seru, "Tetap semangat!", "Biarin!", "Hajaaaaar!"
Tuh! Gimana mau berfikir tentang artikel utama. Jika warna biru belum parkir dengan nyaman di sudut kiri atas artikel? Fenomena ini, acapkali kualami sejak diajak masuk ke dalam grup. Izinkan aku cerita, ya?