"Maksud Nunik..."
"Udah, gak usah dijawab!"
"Mas! Nik mau ikut! Nik tidak terbeban. Nunik cuma belum...."
"Mas tahu!"
"Nunik..."
"Dengar! Nik sudah lakukan yang Mas suka. Itu sudah cukup!"
"Tapi.."
"Mas ingin, Nunik jadi diri sendiri. Jangan paksa jadi pribadi lain!"
Kau terdiam menatapku. Dan kau sandarkan bahumu. Aku tahu. Sorot mata itu. Naluriku terlatih jika sudah begitu.
"Nik percaya Mas?"
Tekanan suaraku pelan. Kau menatapku. Ada bulir bening, di sudut matamu. Perlahan, kau anggukkan kepalamu. Aku mengerti rasamu. Juga khawatirmu. Bertemu dengan orang-orang di kampung. Kau berusaha. Ingin lakukan yang terbaik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!