Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mencari Pengganti Matahari

10 Maret 2019   07:10 Diperbarui: 10 Maret 2019   07:09 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

orang-orang berlayar untuk perjalanan pulang. menunggang biduk lapuk, mengayuh rapuh samudra jalang. menjauhi tepian, memburu ingin. menjala impian, penunjuk mata angin.

kerut perut bumi berbau tengik, sawah-sawah kehilangan memegik, belantara tak lagi riuh pekik. gajah-gajah terbunuh kelaparan. bunga bangkai terbunuh kegersangan. di pantai-pantai mimpi, anak ikan pari ditemukan mati.

orang-orang tak henti berlayar, dalam remang-remang. melupakan oase kisah-kisah wayang. mengingat aroma rempah-rempah bertualang. menguak langkah, meninggalkan sarang. angkuh, mengunggah mimpi-mimpi sang dalang.

anak-anak kecil menyimpan balas, terpaksa bercermin pada wajah-wajah culas. sembunyikan batu-batu malu. bersiap, menapaktilasi bilik-bilik nafsu.

orang-orang berlayar melupakan pulang. ketakutan meninggalkan sang dalang. bergegas mencari pengganti matahari. tak henti mengayuh mimpi, di lautan tak bertepi.

Curup, 10.03.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun