Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Ketika Durian Habis, Terbitlah Musim Ogoh-Ogoh

16 Februari 2019   17:22 Diperbarui: 16 Februari 2019   18:38 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

sepasang manusia datang diamdiam. menyelinap lewat liang telinga, dan menetap pada anggukkan kepala. sepakat kata di pixeldata, tak lagi berwujud semula. blitz! jabat tangan tersaji di atas hidangan.

aku menggoda. mereka tertawa.

bukan raksasa, cukup raksa. tapi raksa berbentuk raksasa. lelaki berkacamata, dan perempuan berkebaya. duduk diam dengan senyum menggoda. blitz! ogohogoh tercipta. tak lagi dua. tak cuma berdua.

aku tertawa. mereka tertawa.

musim ogohogoh tiba. segera berkuasa.
di jalan raya, pasar raya, masjid raya, juga perayaan raya. tentu saja media massa, linimasa, tiang listrik massa. dinding rumah massa, kalender, jam dinding, gelas kopi, korek api, amplop dan sampul kardus mi instan. blitz!

mereka menggoda. aku tertawa.

musim berganti. ogohogoh pergi. musim sepi. pulang ke dunia hilang yang tersembunyi. bukan berupa raksasa, tak juga raksa. pun tak ada serah terima. bersisa jiwa. tanpa rasa, tanpa asa. blitz lenyap dan senyap.

aku tertawa dalam duka. mereka berduka.

[Akh...! aku butuh mesin digital printing lagi!]

Curup. 16.02.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun