aku membenci hujan. tanpa sungkan, merajah tubuhku. kurasakan, perih dua minggu lalu masih bersisa.Â
aku pun pembenci musim durian. seperti hujan tanpa salam merajamku. diam-diam tunjukkan kuasa.Â
Akh...! terkadang aku membenci kemarau. hingga bertumpuk risau. walau derai rindu, sirna dalam sekejap pandang.
pernah kucoba membencimu. tapi, sudahlah! aku tak suka kau abaikan.
Curup, 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!