Tau Gak Sih? Pabrik Sirup Tertua Ternyata Ada di Surabaya! Yuk, Kenalan Lebih Dekat!

Berkunjung ke kota pahlawan, belum lengkap rasanya kalau belum ke pabrik sirup tertua di Indonesia. Ditengah jajaran gedung kolonial di sekitar Kota Tua Surabaya, terdapat satu pabrik bersejarah yang masih belum banyak diketahui oleh para pengunjung. Pabrik tersebut ialah Pabrik Sirup Siropen. Bangunan pabrik yang sudah ada sejak era penjajahan Belanda ini merupakan pabrik untuk memproduksi sirup. Kini, bangunan tersebut sudah menginjak usia ke-102 tahun sejak pertama kali di bangun pada tahun 1923. Menurut Ardi dalam wawancaranya dengan Sapa Warga Sby, menjelaskan bahwa nama gedung pabrik tersebut diambil dari dua orang pendirinya, yakni Limoen J.C van Drongelen & Hellfach. Dua orang tersebut merupakan bangsawan Belanda yang melakukan ekspansi bisnis di Hindia Belanda. Terlepas dari nama asli gedung, warga sekitar lebih sering menyebutnya sebagai gedung pabrik Siropen. Kata ‘siropen’ diambil dari bahasa Belanda, yang berarti cairan kental manis atau lebih kita kenal sebagai sirup.

Pada zaman penjajahan Belanda dahulu, Sirup merek ini tidak bisa dikonsumsi dan diperjualbelikan secara bebas. Hanya bisa dinikmati oleh kalangan elit, seperti tamu kehormatan Belanda, saudagar kaya, ataupun bangsawan yang memiliki mitra bisnis dengan bangsa Belanda. Setelah berakhirnya masa penjajahan Belanda yakni pada tahun 1958, pemerintah Indonesia meluncurkan program Nasionalisasi. Program ini mewajibkan semua usaha milik Belanda dapat diambil alih oleh Pemerintah Indonesia. Pabrik Siropen kini dinaungi oleh PT. Moya Kari Wira Jatim. Perusahaan ini merupakan salah satu anak usaha dari PT. Panda Wira Usaha Jawa Timur, sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Timur. Bangunan Pabrik Sirup Siropen juga telah ditetapkan menjadi cagar budaya oleh Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 2015 silam.

Sirup Siropen memiliki ciri khas rasa yang unik serta menggunakan gula asli sebagai pemanisnya. Proses pembuatannya melalui beberapa tahap yang cukup panjang. Pertama-tama, gula pasir akan melalui proses pelarutan. Pada proses ini, gula akan dipanaskan dalam suhu tertentu untuk menjadi gula cair. Setelah gula di masak, gula cair tersebut akan dipindahkan ke guci besar yang berjajar di dalam ruang pendinginan sirup. Guci yang digunakan tersebut masih asli sejak pertama kali pabrik didirikan. Setelah gula larut, gula akan dicampur dengan bahan sirup, seperti pewarna dan perasa. Pada tahap terakhir, sirup yang sudah jadi akan dimasukkan ke dalam botol kemasan untuk diperjual belikan kepada masyarakat. Uniknya, di era yang serba canggih, seluruh proses pembuatan Sirup Siropen ini masih dilakukan secara manual dengan memanfaatkan tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan untuk menjaga ciri khas rasa dari Sirup.

Hingga saat ini, Pabrik Sirup Siropen masih aktif memproduksi. Kamu bisa mengunjunginya dengan datang langsung ke Jalan Mliwis No. 5, Surabaya. Hanya menempuh 800 meter dari depan Jembatan Merah Plaza dengan berjalan kaki. Sangat dekat bukan? Sayangnya, ruang produksi belum terbuka untuk umum. Tapi tenang saja, kini masyarakat dapat dengan bebas membeli dan meminum Sirup Siropen ini. Terdapat galeri yang bisa kamu kunjungi sembari menikmati seduhan Sirup Siropen yang dijual langsung pada booth mereka di depan galerinya. Kamu cukup mengocek kantong senilai Rp. 7.000 - Rp. 10.000 saja untuk dapat menikmati sensasi dari sirup Siropen. Tidak hanya itu, mereka juga menjual 3 varian Sirup, yaitu Siropen Telasih, Premium, dan Gourmet. Kemasan yang dipakai terbuat dari botol kaca, sehingga bisa  dijadikan buah tangan untuk orang tersayang. Harganya dibanderol mulai dari Rp. 28.000. Galeri sirup Siropen buka setiap hari Senin hingga Jumat, dari pukul 10 pagi hingga 5 sore. Jangan risau untuk kamu yang diluar Surabaya. Kini Sirup Siropen juga hadir di berbagai e-commerce yang ada di Indonesia, seperti Shopee, Blibli, dan Tokopedia. 

Zakeia Ayra Sinatrya, Prodi Ilmu Komunikasi, UNTAG Surabaya

Mata kuliah Komunikasi Pariwisata (Dosen pengampu: Drs. Widiyatmo Ekoputro, MA)