Indonesia Tangguh bukan sekadar jargon, tapi aksi nyata lewat industri pertahanan kita. Bagaimana langkah menuju kemandirian itu
Pendahuluan
Isu kemandirian industri pertahanan kembali mengemuka di tengah gejolak stabilitas regional dan Indo-Pasifik. Kapan kita bisa berhenti bergantung dan mulai bangun kekuatan sendiri?
Ketergantungan yang Membebani
Hingga kini, sebagian besar alutsista kita masih impor. Jet tempur, kapal selam, hingga sistem pertahanan udara banyak yang dari produk luar negeri. Ketergantungan ini bukan sekadar soal harga, tapi juga risiko teknologi dan politik.
Upaya Konkrit Pemerintah dan Industri
Kementerian Pertahanan (Kemhan) tengah intensif membangun narasi publik lewat sinergi media, salah satunya dengan kunjungan ke PT Dahana, penyedia bahan peledak dan sistem pertahanan. Peran media sangatlah penting sebagai mitra strategis Kemhan dalam menyebarkan informasi akurat dan konstruktif terkait industri pertahanan, dan berharap memperluas pemahaman publik mengenai peran penting industri pertahanan dalam menjaga kedaulatan NKRI (Kemhan bersinergi dengan Indhan, 2025).
Kemudian, di IDEF 2025, pemerintah membuka jalur kolaborasi teknologi tinggi lewat kerja sama dengan Turki, tercermin lewat kontrak pengadaan 48 pesawat tempur KAAN yang mencakup transfer teknologi untuk industri dalam negeri (Kemhan 2025).
Showcase Industri Lokal di Indo Defence