Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Sebab Manusia Mengalami Kehidupan seperti Bola Ping Pong

30 November 2021   09:40 Diperbarui: 6 Desember 2021   14:31 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak bermain di alam terbuka. (sumber: Hakase_ via kompas.com)

Terjadi sebaliknya, apakah ketika kita dijadikan bola ping pong oleh orang lain dan kehidupan kita lebih baik dari sebelumnya, ini yang dikatakan bahwa kita telah melepaskan pikiran-pikiran baik dan semangat yang tinggi kepada perubahan hidup dan getaran tersebut menyebabkan hukum tarik menarik dan menjadikan kehidupan berubah seperti apa yang kita pikirkan.

Situasi yang lama terlepas dari kita dan kita mendapatkan hal baru di masa depan, ini cara alam semesta melakukan hukum-hukum universal yang ada di dalamnya dan dikendalikan oleh pikiran-pikiran manusia yang berisi energi yang kuat. 

Bagaimana dengan perilaku orang yang tidak baik yang bersiasat dan menggunakan pikirannya untuk menjatuhkan orang lain? Tentunya ia yang akan mendapatkannya bukan calon korbannya. 

Hal ini berhubungan dengan persepsi yang ia bangun sendiri dan tentunya ia yang mendapatkannya, itu pikiran dia sendiri tentu ia yang merasakannya.

Kesalahan yang dibuat dan dicari-cari oleh orang tertentu kepada kita hanyalah sistem dan pola yang tidak lagi sama yaitu tidak satu frekuensi dengan kita. Ia berada pada frekuensi A dan kita ada di B, hingga terjadi gesekan dan tentunya menimbulkan rasa panas dan tidak nyaman. 

Sifat energi akan mengalahkan yang lemah, melebur hingga menjadi satu. Ketika kita tidak dapat dikuasai oleh oknum tertentu menandakan ada bentuk energi yang lebih kuat di diri kita dan terlempar hingga kita menjadi sosok yang independent bila energi tersebut positif.

Bagaimana Menyikapi Fenomena Ping Pong Dalam Kehidupan  

Seperti yang telah diulas di atas bahwa kita hanya bisa menjalaninya dengan pikiran yang positif, karena dengan begitu hidup menjadi lebih tenang dan bahagia. 

Bila kita masih ingin berada di tempat tersebut tentunya tidak menciptakan pikiran yang bertolak belakang dari keinginan yang sebenarnya. Bila orang Indonesia berbahasa Indonesia maka alam semesta ini menerima Bahasa dengan energi yang ia terima dari manusia (Bahasa alam semesta adalah energi).

Saya analogikan seperti ini, kita saat ini berada pada level satu namun kita menginginkan berada pada level sepuluh, tentunya kita akan melewati tahap dua hingga sembilan dan cenderung mengalami kehidupan seperti bola ping pong. 

Dilempar sana-sini, dicampakan agar keluar dari zona nyaman saat itu, namun untuk mencapai level yang tinggi perlu pendorong dari pikiran positif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun