Metode manhaji ini ditemukan oleh M. Anas Adnan, beliau lahir di desa Blimbing kabupaten Lamongan pada tanggal 8 Maret 1946. Profesinya sebagai dosen bahasa arab, salah satu dosen di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya, dan direktur program mengerti al-Qur'an metode manhaji di Lembaga Pendidikan dan Pengembangan al-Qur'an (PPQ). Metode manhaji ini memberikan kemudahan bagi semua kalangan masyarakat untuk bisa memahami al-Qur'an dengan beraneka jenjang. Â
Adapun latar belakang Adnan menemukan metode ini karena beliau melihat adanya fakta di masyarakat yang berannggapan bahwa memahami makna terjemah al-Qur'an itu sulit karena bahasa Arab itu memang sulit, padahal bahasa Arab itu tidaklah sulit karena al-Qur'an sudah menyebutkan dengan dua istilah yaitu Qur;an dan Lisan.
Metode manhaji ini dibagi menjadi 4 juz/jilid, dan pembagian ini didasarkan kepada urutan surah dalam al-Qur'an:
 1. Juz / jilid pertama, diperuntukan bagi tingat dasar yang memiliki kompetensi dasar memahami arti kata-kata dan perubahannya. Pada jilid satu ini hanya diperunntukkan untuk jenjang SMP/MTS kelas 3/IX, yang berisikan materi tentang dasar yaitu Al-Mufradat.
2. Juz / jilid kedua, diberikan untuk tingkatan menengah yang bertujuan mampelajari teknik mengartikan kalimat dan cara mengubahnya. Pada jilid kedua ini diperuntukkan untuk jenjang SMA/MA kelas /X, yang berisikan materi menengah yaitu ilmu ash-sharaf.
3. Juz / jilid ketiga, ditujukan untuk tingkatan atas yang bertujuan agar peserta dapat mengenali susunan kalimat. Pada jilid ketiga ini diperuntukkan untuk jenjang SMA/MA kelas 2/XI, yang berisikan materi atas yaitu ilmu an-Nahwu.
4. Juz /jilid keempat, yaitu pada tingkatan tinggi memiliki tujuan agar peserta dapat memiliki kompetensi ilmu balaghah secara aplikatif. Pada jilid keempat ini diperuntukkan untuk jenjang SMA/MA kelas 3/XII, yang berisikan materi tinggi yaitu ilmu balaghah.
Dalam metode manhaji ini juga mempunyai tahapan-tahapan dalam mengimplementasi metode ini, tiga tahapan dari metode manhaji yaitu:
1. Persiapan
2. Landasan Teori/Pendekatan
3. Sintaks Metode Manhaji
Sintaks dalam metode manhaji juga dibagi menjadi tiga langkah lagi yaitu:
a. Analitik
b. Sintetik
c. Evaluasi
Pada jilid 1, peserta didik hanya difokuskan pada hafalan kata-kata, oleh karena itu mulai surah al-fatihah hingga akhir juz pertama mereka akan diajarkan untuk menghafal kan kata-kata yang sudah disajikan dan bentuk kolom-kolom dan dibawahnya diberikan arti atau makna kata tersebut.Â
Selanjutnya, setelah mengahafal kata beserta artinya , peserta didik diberikan rangkuman berupa isim, fi'il dan huruf dalam bentuk kolom-kolom.
Pada jilid 2, pesert didik difokuskan kepada memahami perubahan kata-kata yang ada di dalam ayat suci al-Qur'an. Selanjutnya, peserta didik dapat melihat dan mengkaji keadaan isim musytaq dan perubahan fi'il yang ada di dalam ayat tersebut.Â