Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Unhas Menuju World Class University

13 September 2019   15:53 Diperbarui: 13 September 2019   16:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruangan dalam gedung AP Pettarani di kampus UnhasTamalanrea saat DiesNatalis ke-63, 10 September 2019. (Foto: Aldi)

Foto: Aldi
Foto: Aldi

Agar kelima strategi tersebut optimal, juga harus memaksimalkan kekuatan universitas. Menteri Syafruddin mengemukakan bahwa universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi memiliki dua kekuatan.

"Kekuatan universitas adalah langsung melahirkan pekerja yang siap bersaing dalam situasi global dan membantu lulusannya untuk menciptakan lapangan kerja baru," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Chairman CT Corp Chairul Tanjung yang juga anggota MWA Unhas menjelaskan bahwa universitas harus mampu menjadi bagian dari ekosistem inovasi untuk dapat menjawab tantangan di masa depan.

Foto: Aldi
Foto: Aldi

Ia menilai bahwa saat ini universitas belum sepenuhnya dapat menjawab tantangan masa depan. "Akses pendanaan riset terbatas dan keputusan di birokrasi yang lambat dan berbelit memicu ketidakmampuan perguruan tinggi untuk tidak dapat mengembangkan ekosistem inovasi," ujar mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Indonesia ini.

Ketidakmampuan universitas untuk menjawab tantangan tersebut memicu berkembangnya ekosistem inovasi dan perguruan tinggi harus bisa masuk menjadi bagian dari ekosistem inovasi tersebut. "Dari universitas, lahir para inovator," ungkapnya.

Inovator membutuhkan venture capital agar dapat membiayai inovasi yang bisa menjadi hasil untuk dikomersialisasikan. Venture capital tersebut akan memberikan pandangan bagi inovator mengenai komersialisasi inovasi sehingga industri bisa masuk  untuk dapat memproduksi masal inovasi tersebut. "Disinilah peran pemerintah masuk untuk membuat ekosistem inovasi menjadi ekosistem yang berkelanjutan," jelasnya.

Foto: Aldi
Foto: Aldi

Selain menjadi basis dari ekosistem inovasi, universitas juga harus menghasilkan SDM unggul yang memiliki kemampuan untuk berinovasi, kreatif, dan entrepreneurship. Ia mengatakan bahwa efisiensi dan produktivitas saja tidak cukup untuk menang dalam kompetisi global karena dua hal tersebut hanya mampu untuk menjadi faktor bertahan dan bukan untuk menang.

"Saya mendorong agar Unhas semakin maju, berkembang, dan mampu mencetak SDM yang unggul dari seluruh Indonesia," pungkasnya. (Sumber: HUMAS MENPANRB)

ZT -Jakarta, 13 September 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun