Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Status Perjalanan (6), "Merayap" di Kebekuan Leutebbrunnen

18 Maret 2018   18:56 Diperbarui: 14 September 2020   11:18 983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Nikmat memang disupiri perempuan hebat dari Kabupaten Selayar, Provinsi SulawesiSelatan, menyusuri jalan-jalan di negara Swiss. Rince Krauer yang saya sapa Tante Rince. Ia terbilang keluarga saya yang telah bermukim hampir 24 tahun di Interlaken, Swiss. Suaminya, Yong-Chul Kraer, warga negara Swiss keturunan Korea. Mereka punya kesamaan, suka melanglang buana. Hobbi traveling. Liburan tahun lalu mereka menikmati pantai di Sydney, Australia. Pasangan ini telah dikarunia dua orang anak, Riandi (19 tahun) dan Betharia (13 tahun). Di rumah merekalah di Interlaken kami menginap tiga hari terakhir ini, dari rencana lima hari kami di situ. 

Pada hari ketiga kami berada di Swiss, kami di ajak jalan-jalan menikmati pemandangan pegunungan yang sepanjang malam dibilas salju. 

Saya iseng menawarkan diri membawa mobil, tapi istri saya langsung melarang .Mobil di Swiss setir kiri dan melaju di sisi kanan jalan. Sama halnya dengan di negara-negara Eropa lainnya. Di Indonesia kebalikannya.  Jadi saya ragu bawa mobil. Masih kikuk rasanya. Maka jadilah saya duduk manis di jok depan sebelah kanan. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Tante Rince tergolong piawai menyetir. Di sepanjang jalan yang mulai berkelok-kelok dan menanjak, ia begitu fasih menguasai kondidi jalan yang sebagian masih berlapis salju. Jika lengah, mobil bisa oleng karena jalan sangat licin. Jadi mobil hanya bisa  merayap di kebekuan Leutebrunnen menuju Schilthorn Piz Gloria, Switzerland.

Lauterbrunnen adalah sebuah kotamadya di distrik administratif Interlaken-Oberhasli wilayah bagian Bern di Swiss. Kota ini terletak di Lembah Lauterbrunnen dan terdiri dari desa Lauterbrunnen, Wengen, Mrren, Gimmelwald, Stechelberg dan Isenfluh. Populasi desa Lauterbrunnen kurang dari populasi desa Wengen, namun lebih besar dari desa-desa yang lain.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Di jalan mendaki dan berkelok-kelok ini di apit oleh sungai yang yang airnya begitu jernih mengalir. Sebagian di tutupi salju. Sementara di sisi kanan jalan adalah lereng gunung tampak memutih tertutup salju.

"Untung ban mobil ini sudah diganti dengan ban khusus di jalan yang bersalju. Jika musim dingin di sini, ban mobil harus diganti, jika tidak mau dibikin repot dalam perjalanan,'' ujar tante Rince.

Saya termangu-mangu sembari menikmati I Believe I Can Fly dari R Kelly. Suhu di luar sekitar -5 derajat Celcius seperti yang tertera di monitor handphone. 

ZT - Leutebrunnen, 29 Desember 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun